Senin 15 Oct 2018 07:55 WIB

Yusuf Martak Persilakan PKS Manfaatkan Jaringan GNPF Ulama

PKS diminta untuk melupakan konflik internalnya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak hadir di Konsolidasi Nasional PKS, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Ahad (14/10).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak hadir di Konsolidasi Nasional PKS, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Ahad (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Muhammad Yusuf Martak turut hadir dalam Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bumi Wiyata, Depok pada Ahad (14/10). Dalam sambutannya, Yusuf Martak menyampaikan sejumlah pesan kepada kader PKS terkait Pemilu 2019.

Salah satunya adalah mengajak kader-kader PKS untuk memanfaatkan jaringan GNPF hingga tingkat daerah dengan ulama dan tokoh yang berada di menghadapi Pemilu 2019. "GNPF akan mengulurkan tangan mendampingi semua kader PKS hingga daerah," kata Yusuf.

Yusuf mengatakan kehadirannya dalam Konsolidasi Nasional PKS merupakan niat tulus GNPF yang terus membangun komunikasi yang baik dengan PKS. Menurut Yusuf, PKS tak hanya berkutat dalam ruang politik semata, lebih dari itu menjadi partai yang memiliki tujuan mulia yang sejalan dengan GNPF.

Kendati demikian dalam kesempatan itu, Yusuf menegaskan GNPF dan PKS tak pernah melakukan negosiasi dalam penunjukan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri sebagai salah satu rekomendasi cawapres mendampingi Prabowo Subianto pada Ijtima Ulama I. 

"Demi Allah tidak pernah ada negosiasi politik, tiak ada permintaan, apalagi kata persetujuan. Hanya sempat sekali saya singgung habib Salim mengatakan yang lain saja. Saya sudah lebih bagus menjadi payung di PKS.  jadi alhamdulilah, tidak pernah ada isu yang bisa diangkat bahwa GNPF ada kolaborasi dengan PKS," tutur Yusuf.

Kendati Salim tak menjadi cawapres mendampingi Prabowo, Yusuf berpesan agar PKS merapatkan barisan dan bahu-membahu memenangkan capres dan cawapres yang telah diusung PKS dan partai koalisi lainnya. Yusuf berpesan agar kader-kader PKS melupakan konflik-konflik internal yang terjadi di tubuh partai dan bersama-sama memfokuskan pada Pemilu tahun depan.

"Tolong para kader dan senior di PKS dapat mengemban dan menerima amanat ini agar jangan larut dalam permasalahan konflik internal. Lupakan tinggalkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement