REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris Saint-Germain (PSG) dan Red Star Belgrade kebakaran jenggot. Dua klub tersebut dituduh melakukan pengaturan skor.
Pada awal Oktober 2018, PSG dan Red Star Belgrade bertemu pada matchday kedua Grup C Liga Champions Eropa. Kala itu jawara Prancis membantai tim elite Serbia 6-1. Belakangan, hasil pertandingan tersebut jadi sorotan.
Kondisi demikian bermula dari artikel di web L'Equipe. Media Prancis itu menuliskan sebuah tokoh senior Red Star bertaruh dengan dana 5 juta euro. Isi taruhan soal kemungkinan klubnya kalah dengan selisih lima gol.
Skuat polesan Vladan Milojevic lantas mengeluarkan bantahan. Mereka mengecam L'Equipe. Red Star menilai laporan media tersebut merusak reputasi tim.
"Kami mendesak Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), penyidik di Serbia juga di erancis untuk menyelidiki keseluruhan cerita. Teknologi terus berkembang sehingga tidak mungkin kasus ini tak terpecahkan," demikian pernyataan Red Star mengutip dari Four Four Two, Senin (15/10).
UEFA dikabarkan meminta Kantor Kejaksaan Prancis (PNF) menyelidiki kasus ini. Pada Jumat (12/10) waktu setempat, PNF menyatakan penyelidikan telah dimulai. Namun badan tersebut menolak berkomentar lebih lanjut.
Presiden kehormatan Red Star Dragan Dzazic enggan mempercayai pemberitaan yang beredar. "Tidak mungkin. Ini tidak benar," ujarnya, mengutip dari ESPN.
Sebuah otoritas yang mengatur game online di Prancis turut bereaksi. Badan itu belum melihat ada taruhan mencurigakan di saat pertandingan tersebut berlangsung. Mereka memiliki sistem pengawasan secara global.
Kubu PSG juga mengeluarkan bantahan. Manajemen Les Perisiens tidak menolerir serangan dalam bentuk apapun terhadap reputasi mereka. Raksasa Prancis itu menegaskan selalu menghormati prinsip sportivitas dalam olahraga.
"Untuk itu kami berhak mengambil tindakan hukum terhadap pihak mana pun yang menyebarkan fitnah ini," demikian pernyataan resmi PSG mengutip dari Sky Sports.
Sky Sports mencoba menghubungi UEFA. Namun otoritas sepak bola Benua Biru menolak mengkonfirmasi atau menyangkal sedang melakukan investigasi. UEFA hanya berkomunikasi dengan pers jika keputusan sudah dibuat.