REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo saat menyampaikan orasi ilmiahnya pada acara Lustrum XIII Universitas Kristen Indonesia (UKI) bercerita dirinya memainkan gim Mobile Legend kepada sejumlah mahasiswa. Ia mengaku bermain permainan tersebut karena keinginan untuk selalu belajar.
"Saya selalu ingin belajar. Saya tanya ke anak-anak saya, apa sih Mobile Legend, E-sport? Coba saya ingin main seperti apa, ya main. Saya bisa," ujar Jokowi di Jakarta pada Senin (15/10).
Presiden menyampaikan hal itu terkait inovasi usaha yang banyak menggunakan teknologi sains digital pada masa revolusi industri 4.0. Ia juga menceritakan saat pertemuannya dengan Jess No Limit, sang juara dunia gim Mobile Legend yang mampu meraup pendapatan hingga ratusan juta rupiah.
Jokowi menjelaskan profesi-profesi baru bermunculan ketika teknologi digital terus berkembang. Presiden pun berkisah pengalamannya pada saat berkunjung ke Silicon Valley, markas Google di Amerika Serikat.
Dia dipameri teknologi-teknologi digital yang sedang dikembangkan oleh kreator Facebook, Mark Zuckerberg. "Saya pakai kacamata 'gede', Oculus, diajak main pingpong. Main pingpong tidak pakai meja, tidak pakai bola, tetapi main. Persis 100 persen kaya kita main pingpong," ungkap Jokowi tentang teknologi virtual reality (VR) yang dikenakannya.
Menurut Presiden, sejumlah perubahan perkembangan tersebut yang perlu diantisipasi oleh perguruan tinggi sebagai tempat pengembangan ilmu, budaya dan iptek. Sbab, perubahan itu akan membawa perubahan besar terhadap lanskap kehidupan sehari-hari.
"Baik lanskap sosiokultural yang akan berubah pasti, lanskap politik juga akan berubah, baik di tingkat nasional dan global, lanskap ekonomi juga akan berubah. Sehingga, perguruan tinggi ini juga harus menyesuaikan," ujar Presiden.
Kepala Negara menilai agenda penelitian perguruan tinggi harus tanggap dengan perubahan dan peluang yang ada. Presiden mengatakan program studi dan fakultas yang ada di perguruan tinggi harus mengembangkan arahnya dan fokus pada produk-produk unggulan Tanah Air seperti komoditas unggul perkebunan maupun produk-produk budaya dan pariwisata.
Dalam orasi itu, Presiden pun menyebutkan sumber daya manusia akan menjadi fokus pengembangan pemerintah setelah pembangunan infrastruktur ke depan.