Jumat 19 Oct 2018 15:42 WIB

Sidik Jari di Konsulat Saudi

Salah satu terduga pelaku tewas dalam kecelakaan.

Tawakkol Karman, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian untuk 2011 memegang gambar penulis Arab yang hilang Jamal Khashoggi saat ia berbicara kepada wartawan dekat konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki.
Foto: AP /Emrah Gurel, File
Tawakkol Karman, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian untuk 2011 memegang gambar penulis Arab yang hilang Jamal Khashoggi saat ia berbicara kepada wartawan dekat konsulat Arab Saudi, di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Kamran Dikarma, Marniati

ISTANBUL –– Sejumlah sumber yang dikutip Aljazirah, Kamis (18/10), menyebutkan rekaman sepanjang 11 menit mengindikasikan Jamal Khashoggi langsung disiksa saat kolumnis Washington Post itu memasuki Konsulat Arab Saudi, 2 Oktober silam. Sementara itu, sidik jari ditemukan di lokasi yang diyakini menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Rekaman yang dimiliki Kejaksaan Turki berasal dari blok A dan blok B di Kompleks Konsulat Saudi. Kedua blok berada di bagian depan konsulat. Tak hanya itu, sidik jari juga ditemukan dalam penggeledahan itu.

Sidik jari itu antara lain milik Salah Muhammad al-Tubaigy, ahli autopsi dari Naif Arab University for Security Sciences. Sidik jari tersebut ditemukan di sekitar setop kontak listrik yang berada di dalam konsulat Saudi.

Aljazirah melaporkan, pemeriksaan dipusatkan pada wilayah yang disebut blok C. "Tempat itu hanya boleh dimasuki staf diplomatik. Sumber dalam beberapa jam terakhir menyebutkan, ada bukti kuat bahwa Khashoggi dibunuh di dalam blok C di Konsulat," lapor Aljazirah.

Di blok C tersebut, ada sidik jari dari sekurangnya enam dari 15 orang yang diduga sebagai eksekutor Khashoggi. Informasi tersebut disiarkan sehari setelah pihak berwenang menggeledah Konsulat Saudi dan kediaman Konsul Jenderal Saudi. Pemeriksaan oleh pihak berwenang Turki dilakukan sepanjang 12 jam untuk mengendus misteri kepergian Khashoggi.

Sementara, Tubaigy termasuk di antara 15 pria yang dicurigai sebagai bagian tim aksi gerak cepat yang membunuh Khashoggi. Mereka memasuki Turki dengan paspor asli, yang kemungkinan adalah paspor diplomatik.

Informasi lainnya juga menyebutkan adanya seseorang yang mungkin bertindak memberikan informasi kepada Saudi tentang Khashoggi dan kegiatannya. Orang ini kemungkinan adalah orang yang dekat Khashoggi.

Salah satu dari orang yang diduga terlibat atas hilangnya Khashoggi dinyatakan meninggal. Laman Hurriyet Daily News, Kamis (18/10), menyebut Mashal Saad al-Bostani (31 tahun), meninggal dalam kecelakaan "mencurigakan". Namun, sumber yang dikutip Hurriyet tidak menyebutkan secara rinci kecelakaan tersebut. Sedangkan peran Bostani dalam hilangnya Khashoggi juga tidak diketahui.

Bostani adalah salah satu dari 15 orang yang datang ke Turki pada hari yang sama Khashoggi menghilang. Bostani adalah personel Angkatan Udara Kerajaan Saudi berpangkat letnan.

Sementara media Turki menyebutkan, target berikutnya kemungkinan Konsul Saudi, Mohammad al-Otaibi. Suara Otaibi terdengar dalam rekaman saat Khashoggi diperkirakan sedang dibunuh. Saat itu ia mengatakan, "Lakukan di tempat lain di luar sana. Kalau tidak, saya bisa mendapat masalah." Otaibi pulang ke Saudi, Selasa, sebelum polisi Turki meng geledah kediamannya.

Bersambung ke halaman berikutnya..

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement