Senin 22 Oct 2018 14:14 WIB

Dituduh Mata-Mata, Seorang Guru Disandera KKB di Papua

Penyanderaan dilakukan pada 3 Oktober hingga 17 Oktober.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Foto: Arif Satrio Nugroho/Republika
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menyebut adanya seorang guru yang mengalami kekerasan fisik dalam aksi pengancaman dan penyanderaan belasan guru dan tenaga medis oleh kelompok bersenjata di Nduga, Papua, pekan lalu. Satu yang dianiaya tersebut, menurut kepolisian, dianggap sebagai mata-mata.

"Satu yang kena KKB (Kelompok kriminal bersenjata) itu yang dianggap KKB sebagai mata-mata, dia diinterogasi dan dianiaya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Senin (22/10).

Guru tersebut dianggap oleh kelompok bersenjata sebagai aparat yang menyamar untuk mengetahui gerakan mereka. Dedi belum menjelaskan secara rinci identitas korban tersebut. Kendati demikian, ia memastikan kondisi guru tersebut masih stabil meski sempat mengalami luka lebam.

Guru yang menjadi korban penganiayaan tersebut ditangani secara medis dan psikologis. "Dibawa petugas naik pesawat dibawa ke RS Bhayangkara Jayapura," ujar Dedi Prasetyo.

Dedi menuturkan, setidaknya ada 16 guru dan tenaga medis yang mengalami pengancaman dan penyanderaan kelompok bersenjata. Berdasarkan informasi Polda Papua, pengancaman dan penyanderaan itu berlangsung sejak 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018.

Mendapati adanya laporan penyanderaan itu, Polda Papua langsung melakukan tindak lanjut. Karena posisi Nduga yang jauh, maka polisi harus menggunakan pesawat terbang untuk menjangkau lokasi.

"Polisi mengambil langkah menyiapkan pesawat untuk mengecek kejadian itu. Setelah kita cek ternyata untuk beberapa guru dan tenaga kesehatan sudah dibebaskan oleh KKB. Cuma ada satu tenaga kesehatan luka luka dianiaya KKB," kata Dedi menjelaskan.

Saat ini, para guru dan anggota medis tersebut sudah ditangani anggota Polri yang bertugas. Mereka telah dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. Para korban diinterogasi mengenai bagaimana awal mula KKB melakukan penyanderaan. Sementara itu, hingga Senin (22/10), belum ada personel KKB yang diamankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement