Senin 22 Oct 2018 18:15 WIB

GP Ansor Benarkan Ada Pembakaran Bendera Diduga Milik HTI

Gus Tutut berencana menegur kader yang membakar bendera dengan kalimat tauhid.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas membenarkan adanya video anggota Banser NU Garut yang membakar diduga bendera miliki ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Bendera itu bertuliskan kalimat tauhid.

“Benar (video itu),” kata dia kepada Republika.co.id, Senin (22/10).

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Gus Tutut itu menjelaskan, berdasarkan informasi di lapangan, anggota Banser NU Garut membakar bendera itu karena mendefinisikannya sebagai bendera ormas yang sudah dibubarkan pemerintah, yakni HTI. Ia mengamini tak ada kalimat yang menyatakan bendera itu milik HTI.

Akan tetapi, ia mengatakan, HTI menggunakan bendera itu sebelum dibubarkan. “Kalau kemudian orang disalahkan, berarti HTI selama ini membodohi masyarakat dong,” ujar dia.

Gus Tutut mengatakan, memang tidak ada untungnya membakar bendera ormas yang dilarang pemerintah. Ia mengaku sebenarnya dari awal sudah melarang kader membakar bendera HTI. 

Bahkan, larangan itu disuarakan sebelum ormas itu dibubarkan pemerintah. “Jika menemukan, foto, lipat, lalu serahkan kepada aparat kepolisian,” kata dia.

Terkait insiden Garut, Gus Tutut berencana memberi teguran pada kader tersebut. Namun, dia berencana mendengar penjelasan lebih lanjut dari kader tersebut ihwal tindakannya membakar bendera diduga milik HTI.

“Ketidaktaatan pada protap yang sudah diinstruksikan, tentu layak ditegur. Kita akan panggil dulu mereka dan dengarkan keterangannya langsung,” tutur dia.

Terkait tudingan tindakan itu merusak hari santri, dia kurang sepakat dengan pendapat itu. Gus Tutut malah membandingkan apabila ormas HTI membantah bendera itu milik mereka, apakah itu tidak salah.

Nggaklah, masak sampai merusak hari santri? Lalu, yang memanipulasi lafaz (tulisan) tauhid untuk kepentingan politiknya sehingga banyak masyarakat yang terkelabui, tidak ada kesalahan,” kata dia.

Sebelumnya, beredar sebuah video anggota Banser NU Garut membakar bendera hitam dan putih bertuliskan aksara Arab yang identik dengan bendera miliki HTI. Tindakan itu diikuti nyanyian mars Nahdlatul Ulama (NU). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement