REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tenggelamnya kapal Titanic akibat menabrak gunung es pada 1912 di Samudra Atlantik Utara merupakan salah satu tragedi transportasi yang paling diingat masyarakat dunia. Lebih dari satu abad setelah peristiwa tersebut, sebuah korporasi pelayaran berniat membangkitkan lagi kedigdayaan Titanic.
Saat ini Replika Titanic tengah dirancang agar dapat mengarungi samudra pada 2022 mendatang oleh perusahaan Blue Star Line. Menurut Clive Palmer, Direktur Utama Blue Star Line, Titanic II direncanakan menempuh rute yang sama dengan Titanic pendahulunya yakni dari Southampton menuju New York.
Sebelumnya proyek yang disebut 'Titanic II' itu sempat mandeg bertahun-tahun karena alasan finansial namun pada September melanjutkan lagi misinya. Dilansir dari CBS, pembuatan kapal Titanic baru diperkirakan menelan biaya 500 juta dolar AS. Nantinya kapal ini dapat menampung 2.400 penumpang dan 900 awak kapal.
Kepada Cruise Arabia and Africa, Palmer mengatakan tanggal peluncuran Titanic II diundur dari 2018 ke 2022. Artinya jika semua berjalan sesuai rencana maka kapal Titanic yang baru akan berlayar 110 tahun setelah peristiwa kecelakaannya. Menurut Palmer sebelum berlayar di Samudra Atlantik Titanic II akan berlayar dulu dari Dubai ke Southampton.
"Kapal akan menempuh rute yang sama dengan pendahulunya. Membawa penumpang dari Southampton ke New York," kata Palmer September silam. "Akan tetapi kapal ini juga akan berlayar mengelilingi bumi, menginspirasi, dan memukau banyak orang. Penampilannya yang menarik perhatian, misteri, dan intriknya tiada tandingan di setiap pelabuhan yang ia singgahi," jelas Palmer.