Rabu 24 Oct 2018 17:26 WIB

Khashoggi Ternyata Ada Hubungan dengan Mendiang Putri Diana

Paman Khashoggi merupakan penjual senjata dan pebisnis kapal pesiar.

Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jurnalis Jamal Khashoggi (59 tahun) memiliki hubungan persaudaraan dengan sejumlah orang terkenal di dunia. Kolumnis di Washington Post itu diketahui merupakan keponakan dari seorang penjual senjata miliarder yang pernah menjual kapal pesiar ke Donald Trump.

Adnan Khashoggi merupakan paman dari Jamal Khashoggi yang wafat pada tahun lalu di usianya 81 tahun. Dia dikenal sebagai orang terkaya di dunia pada masa jayanya tahun 1980-an. Kekayaan bersihnya mencapai 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

 

Dalam bisnisnya, Adnan sempat gagal, sehingga dia menjual kapal pesiar andalannya senilai 70 juta dolar AS kepada Trump. Kapal itu diketahui sebagai kapal mewah terhebat yang muncul dalam film "Bond Never Say Never Again".

 

Kapal pesiar yang diklaim sebagai kapal pesiar terbaik di dunia pada saat itu, memang sangat memproyeksikan kekayaan dari paman Jamal Khashoggi. Di dalamnya terdapat salon, bioskop, ruang operasi, dan disko dengan lampu-lampu bersinar.

 

Kabinnya dilapisi dengan kulit chamois dan maple mata burung. Kamar mandinya pun dibuat oleh pengrajin master Italia. Trump mengatakan pada saat itu: "Saya membeli karya seni yang luar biasa," ujarnya seperti dikutip laman Daily Mail.

 

Baca juga,  Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

 

Seperti dilansir Associated Press (AP), Jamal Khashoggi lahir dari silsilah keluarga yang cukup berada. Khashoggi merupakan suara moderat di Saudi yang berperang dengan terorisme setelah tragedi 11 September 2001 di AS. 

 

Selain itu, Jamal Khashoggi juga diketahui merupakan sepupu kedua dari Dodi Fayed. Dodi Fayed adalah kekasih Putri Diana. Keduanya tewas dalam kecelakan di Paris pada 1997. 

 

Jamal Khashoggi yang kerap keras mengkritik kebijakan Arab Saudi diduga kuat dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul Turki pada terakhir kali dia terlihat 2 Oktober. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan pers, kemarin bahwa Khashoggi tewas dibunuh dengan cara biadab.

 

Media pro-pemerintah Turki telah melaporkan orang Saudi yang berjumlah 15 orang melakukan perjalanan ke Turki untuk membunuh Khashoggi. Tim itu meninggalkan Turki beberapa jam kemudian dengan jet pribadi dan pesawat komersial. 

 

Erdogan dalam konferensi pers kemarin juga meminta 18 tersangka yang ditahan di Saudi untuk diadili di pengadilan Turki bukan di Saudi. 

 

Ia juga menolak pernyataan yang menyebut orang-orang itu bertindak sendiri. "Menyalahkan insiden semacam itu pada segelintir anggota keamanan dan intelijen tidak akan memuaskan kami atau masyarakat internasional," kata Erdogan.

 

Para pejabat Saudi yang berbicara kepada AP mengakui bahwa kerajaan mengirim tim ke Turki. Namun, mereka mengatakan orang-orang itu bertindak atas perintah yang dikeluarkan oleh pendahulu Raja Salman, Raja Abdullah, yang meminta agar para pembangkang Saudi di luar negeri kembali ke kerajaan.

 

Mereka mengakui rencana tersebut untuk mengeluarkan Khashoggi dari konsulat dan mengintrogasinya di sebuah tempat yang disebut 'safe house'.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement