REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 47 Hijtiyah (670 M) pusat pengetahuan dan dakwah yang megah telah dikenal sebagai kota Qayrawaan. Syekh Abdullaah bin Fudi menulis, Sesungguhnya masuknya Islam ke Barat. Afrika Barat berada di abad pertama Hijrah (dari Nabi SAW) di tangan Sahabat Uqbah bin Nafi. Dia datang ke salah satu suku Rum dan mengajak mereka memeluk Islam.
Dakwah mereka diterima tanpa pertempuran. Uqbah menikahi putri raja itu namanya adalah Baj Mong yang darinya dia memiliki anak-anak yang dibesarkan di tanah ibu mereka dan berbicara bahasa ayah mereka.
Intelektual Islam, Muhammad Naasir al-Mukhtaar menjelaskan bahwa penulis buku Atsarul Bilaad mengatakan bahwa Uqbah datang ke Kota Kwara. Mereka biasa menyebut Kwara sebagai kwwaar.
Uqbah dikenal pandai berdiplomasi dengan raja-raja sekitar. Dia meninggal dalam perjalanan kembali ke Qayrawaan.Di tangan Uqbah, beberapa bagian utara Nigeria serta ujung bagian barat dayanya menerima Islam secara langsung di zaman para sahabat yang mulia.
Bagian penting dari fase kedua dari Islam di Nigeria adalah ketika Yahya Abdullah bin Hasan al Musanna bin hasan bin Ali bin Abi Thalib dan pengikutnya tiba di Yan Doto, kota kuno antara Chafe dan Gusau. Di sana, Yahya mendirikan sebuah komunitas Islam pada tahun 180 H (sekitar tahun 781 M) mengambil keputusan hukum berda sarkan mahzab Imam Maalik bin Anas.
Dia telah menulis beberapa bait puisi (sekitar 146 bait) tentang zuhud. Murid- muridnya dan orang-orang lain dalam rombongannya mengajarkan kepada orang- orang tentang Islam. Ketika itu, Yan Doto menjadi pusat pembelajaran yang besar.
Beberapa catatan menyebutkan Islam kembali menyebar pada abad ke-5 H di Kerajaan Songhai, Mali dan Ashanti.Kerajaan Ashanti di Ghana dikenal sebagai pusat emas dan merupakan salah satu pusat perdagangan utama untuk rute Afrika kuno yang terkenal. Kerajaan ini termasuk Ghana, Mali, Mauritania dan Senegal.
Perdagangan ini, ditambah dengan benih yang ditaburkan oleh gelombang pertama, akhirnya membawa kehadiran Islam yang kuat ke dalam kerajaan. Hal ini diperkuat dengan hadirnya beberapa ulama dan pusat pembelajaran Islam.