Risma Ingin Angkat Prestasi Sepak Bola Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan seluruh pelatih dan pengelola sekolah sepak bola (SSB) yang ada di Surabaya, di Balai Kota Surabaya, Jumat, (26/10). Risma menyatakan, dikumpulkannya pelatih dan pengelola SSB tersebut tiada lain karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin meningkatkan prestasi sepak bola anak-anak di Kota Pahlawan.

“Saya ingin mengangkat prestasi sepak bola anak anak surabaya sehingga mereka semua bisa bersaing di kancah internasional,” ujar Risma di sela-sela sambutannya.

Risma menyatakan, untuk mewujudkan prestasi sepak bola, dibutuhkan rancangan matang serta komunikasi yang melibatkan semua elemen pesepak bola, termasuk SSB. Risma pun meminta seluruh pelatih dan pengelola SSB untuk menyampaikan rancangan sekolah sepak bola dan memberikan saran kekurangan dan kelebihan sepak bola di Surabaya agar lebih baik lagi.

“Apa pun masukannya mulai dari sisi teknis sampai hal-hal yang spesifik panjenengan sampaikan secara tertulis. Nanti saya baca kemudian kita godok sama-sama,” ujar Risma.

Setelah menerima berbagai macam masukan dari pengelola dan pelatih SSB, Risma mengatakan akan melakukan pertemuan kembali. Tujuannya, untuk membahas hasil rekapan yang sudah diterimanya.

“Setelah clear semuanya, nanti kita ketemu lagi untuk membahas ke tahap yang lebih spesifik,” kata wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya Afghani menambahkan, Risma menginginkan agar SSB di Kota Pahlawan semakin maju. Sehingga, mampu menelurkan atlit-atlit yang dapat mengembangkan karir di level nasional hingga internasional.

“Setelah ibu wali kota menerima masukan dari masing-masing SSB, maka sudah ada gambaran untuk meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan di SSB Surabaya,” kata Afghani.

Afghani menuturkan, banyak hal yang bisa disampaikan para pelatih maupun pengelola SSB kepada Pemkot Surabaya. Yakni tentang perbaikan gizi pemain, tentang kondisi lapangan, baik secara kualitas maupun aturan pemakainnya, serta terkait fisik dan skill para pemain yang ada di SSB.

“Hal-hal semacam ini bisa disampaikan kepada wali kota sehingga dipertemuan berikutnya, ibu wali kota sudah memiliki gambaran yang terjadi di SSB,” kata Afghani.

Menurutnya, bentuk perhatian dan pengembangan SSB di Surabaya sangatlah penting. Maka dari itu Pemkot Surabaya memberangkatkan sembilan atlit SSB dan 1 pelatih ke Liverpool, Inggris pada November 2018.

“Sepulangnya dari Liverpool, diharapkan progress pembinaan di SSB semakin meningkat serta mampu menginsipirasi teman dan pelatih di SSB,”kata dia.

Pelatih SSB Garuda (daerah Kodam) Sugihartono menuturkan, agenda ini sangat baik untuk pembinaan kualitas SSB di Surabaya. Menurutnya, akan ada masukan bagi pemkot terkait aturan pemakaian lapangan yang masih ditarik retribusi. Hal ini, cukup memberatkan bagi mereka.

“Saya berharap, pemkot mengetahui dan bisa mencarikan jalan keluar agar anak-anak bisa berlatih secara rutin tanpa ada beban,” kata Sugi.