REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keluarga calon penumpang Lion Air berbondong-bondong mengantarkan keluarganya di terminal keberangkatan 1A dan 1B, Bandara Soekarno-Hatta. Meski yang berangkat hanya satu orang, namun yang mengantarkan bisa mencapai lima orang.
Beberapa pengantar bahkan berfoto berulangkali dengan anggota keluarganya yang jadi calon penumpang. "Yang berangkat suami, mau ke Padang, semua ikut antar, mertua juga," kata Anggi (28 tahun), seorang pengantar di terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (31/10).
Anggi menyebut, semenjak berita tentang jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan
Karawang, keluarga cukup cemas. Namun suaminya harus pulang ke Padang untuk menikahkan adiknya.
"Khawatir, tapi mau nggak mau, ya harus berangkat," ujar Anggi yang bahkan tak melepaskan pandangannya hingga punggung sang suami tak terlihat lagi dari pintu keberangkatan.
Lain lagi pasangan muda yang mengontrak di Jakarta, Danang (30), yang berulang kali memegang tangan istrinya. Ia seakan menahan istrinya untuk pergi. Namun, saat pengumuman dari pengeras suara menyebutkan nomor penerbangan istrinya, Danang tak kuasa.
Dikecup kening istrinya, dan berbisik sembari menggenggam tangan. Ia juga mengamati istri hingga pintu masuk.
Kecemasan para pengantar penumpang pesawat Lion Air.
"Siapa yang nggak khawatir Mas? Tapi, tiket yang murah ya cuma Lion, saya cuma cleaning service, kalau berangkat pakai bus bisa lama," ucap Danang sembari membalas pesan istrinya yang mengabarkan sudah menuju pesawat.
Tuti dan Non, dua pengantar penumpang lainnya, bahkan naik ke anjungan. Duduk, menatap pesawat yang mencantumkan kepala singa di ekor pesawatnya.
"Kami nggak tau yang mana pesawatnya, yang jelas masih cemas, jadi tunggu di sini aja, sampai dikabari kalau udah mendarat," ujar Noni.
Tuti dan Noni mengantarkan adik lelakinya. Mereka hanya tinggal tiga orang bersaudara. Adik lelakinya datang berkunjung sekaligus menjenguk anaknya yang kuliah di Jakarta.
Mereka memandang dengan tatapan kosong ke arah pesawat, berharap adik lelakinya baik-baik saja. Berita kecelakaan pesawat Lion Air membuat mereka cemas melepas keluarganya naik pesawat.
Jarak tempuh yang lebih cepat dan harga tiket yang tak jauh berbeda dengan transportasi darat menjadi alasannya. Untuk ke Padang misalnya, tiket bus dari Jakarta berkisar di harga Rp 400 ribu hingga Rp 700 ribu. Harga tiket tersebut belum termasuk konsumsi selama di perjalanan. Jarak tempuh bisa sampai dua hari dua malam.
Sementara dengan tiket pesawat yang berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu, tiket ke Padang sudah di tangan. Waktu tempuh hanya berkisar dua jam. Hal ini menjadi pilihan bagi para penumpang.
Pesawat Lion Air dengan register PK-LQP jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Pesawat yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta itu hilang kontak setelah 13 menit mengudara. Pesawat dipastikan jatuh ke laut dengan kecepatan tinggi.
Sebelum jatuh, pilot pesawat tujuan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang itu sempat meminta RTB (Return to Base), yang mengindikasikan ada masalah yang tak mampu ditangani oleh pilot. Belum sempat kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, pesawat tersebut telah dinyatakan hilang dan jatuh.
Sebanyak 188 orang yang berada di dalam pesawat masih dalam pencarian. Bangkai pesawat berupa serpihan telah ditemukan, beberapa potongan tubuh manusia telah dievakuasi dan dalam tahap identifikasi di RS Polri Kramat Jati.