REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT) hingga Rabu (31/10) sore menyatakan, proses investigasi pesawat Lion Air JT 610 masih terus berlanjut dengan memilah temuan serpihan pesawat. Di hari ketiga, KNKT telah melakukan penyisiran lokasi perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, penyisiran dilakukan tepat mulai pukul 6.30 WIB. Tim KNKT ikut dalam Kapal Baruna Jaya I bersama TNI AL dan Basarnas.

Proses penyisiran dengan Kapal Baruna Jaya I dilengkapi dengan perangkat ping locator untuk mencari kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 dengan registrai PQ-LPQ jenis Boeing 737 MAX 8. Selanjutnya, kata dia, Tim KNKT di Jakarta Intercontinental Terminal (JICT) II, Tanjung Priok melakukan pemilahan barang temuan.

"Pemilahan barang temuan yang dinilai penting telah dipindahamankan ke gudang milik Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran. Temuan tersebut akan digunakan untuk proses lebih lanjut," kata Soerjanto dalam keterangan resmi kepada Republika.co.id, Rabu (31/10) sore.

Tim Sar gabungan beserta pihak berwenang sedang memeriksa barang bukti yang dibawa dari lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Posko Evakuasi Tanjung Priok.

KNKT, kata Soerjanto, masih terus berkoordinasi dengan BNPP, Kepolisian, TNI, Kementerian Perhubungan, Kemenko Maritim, Lion Air, serta pihak yang terlibat. KNKT akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut.

Sementara itu, Investigator Moda Penerbangan KNKT Ony Suryo Wibowo mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak Boeing pada besok, Kamis (1/11) pagi. Berdasarkan informasi yang diterima Republika.co.id, tim Boeing dari Amerika Serikat baru mendarat di Jakarta malam ini pukul 23.55 WIB.

Ikuti Whatsapp Channel Republika