Rabu 31 Oct 2018 20:36 WIB

Pengungsi Kembali ke Petobo

Warga sementara bertahan di tenda yang dibangun relawan dan pemerintah.

Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuefaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuefaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengungsi korban gempa dan likuefaksi di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah telah kembali ke Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. "Iya, sudah kembali ke Petobo karena diarahkan untuk kembali," ucap Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Petobo Abdul Naim di Palu, Rabu (31/10).

Ia mengaku saat gempa dan likuefaksi menimpa Kelurahan Petobo, sebagian besar warga kelurahan itu mengungsi di Desa Pombewe, termasuk keluarga dan warganya di RT 01 RW 05 juga mengungsi di Desa Pombewe. Kurang lebih sekitar 68 jiwa atau sekitar 18 kepala keluarga mengungsi di desa itu.

Baca Juga

Ia menambahkan warganya itu saat ini tidak lagi memiliki tempat tinggal yang layak seperti sebelum gempa dan likuefaksi. "Kami tidak lagi memiliki tempat tinggal. Namun untuk sementara bertahan di tenda yang dibangun relawan dan pemerintah," ujarnya.

photo

Warganya telah kembali ke Kelurahan Petobo sejak pekan lalu saat mendapat bantuan tenda layak huni. Umumnya korban gempa dan likuefaksi dibangunkan tenda dan hunian sementara di bagian timur Kelurahan Petobo. Letaknya tidak berjauhan dengan perbatasan antara Petobo dan Desa Ngatabaru Kecamatan Biromaru, Sigi.

Warga sangat membutuhkan air bersih untuk konsumsi, mandi dan keperluan lain. "Warga sangat membutuhkan informasi kepastian relokasi dan lokasi relokasi permukiman dari pemerintah," ucap Naim.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement