Senin 05 Nov 2018 08:20 WIB

BPN Minta Masyarakat tak Terjebak Isu 'Tampang Boyolali'

BPN mengatakan Prabowo bermaksud memperbaiki kehidupan warga Boyolali.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto (kanan)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berharap, isu yang diangkat tentang masyarakat Boyolali lebih subtansial. BPN Prabowo-Sandi tak ingin masyarakat terjebak dengan pernyataan capres Prabowo Subiato soal "tampang Boyolali".

Juru Bicara BPN Faldo Maldini mengatakan, soal akses kesejahteraan merupakan salah satu agenda besar Prabowo-Sandiaga dalam kampanye. "Selalu kami bicara soal peningkatan kapasitas produksi di mana-mana," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (4/11).

Faldo menegaskan, jangan sampai soal penurunan kesejahteraan ini terus berlanjut. Hal itu, akan menjadi perhatian Prabowo jika terpilih menjadi Presiden Indonesia.

"Saya berharap isu ini mengarah ke substansi, kenapa kesejahteraan pedesaan gagal terangkat? Jangan diplintir untuk memancing kebencian. Siapapun yang menang, warga harus jadi yang paling untung," ujarnya.

Ihwal ucapan Prabowo, Faldo telah mengonfirmasi ke pihak protokoler. Ia mengatakan, pidato itu diucapkan saat pertemuan tim pemenangan.  Menurut di, konteks pidato itu merupakan ajakan untuk memperbaiki kondisi kita bersama-sama. Prabowo ingin meyakinkan warga Boyolali bahwa selama ini kehidupan mereka tidak banyak berubah.

"Itu pesan utamanya, maksudnya tentu untuk memotivasi tim sukses. Setelah pidato, banyak yang curhat-curhatan sama Beliau. Tidak lebih dari itu," katanya.

Baca juga: Warga Boyolali Laporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya

Seperti diketahui, salah seorang pria yang mengaku berasal dari Boyolali, Jawa Tengah, bernama Dakun, melaporkan Calon Presiden RI Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya. Laporan terkait pidatonya yang menyoal tentang 'Tampang Boyolali'.

Dakun didampingi bersama kuasa hukumnya, Muannas Alaidid, mendatangi Polda Metro pada Jumat (2/11). "Pak Dakun merupakan warga dari Boyolali memilih untuk melaporkan terkait beredarnya pidato yang dikakukan oleh Pak Prabowo pada safari politik beberapa waktu lalu di Kota Solo dan di sekitarnya, termasuk Boyolali," ujar Muannas saat dikonfirmasi, Sabtu (3/11).

Menurut Muannas, Prabowo telah mengeluarkan satu pernyataan yang dapat menyinggung orang lain. Ia menambahkan sangat penting bagi pasangan calon lain, termasuk Sandiaga Uno, Joko Widodo, dan Kiai Ma’ruf Amin, untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang menyinggung orang dari wilayah tertentu.

“Laporan polisi ini, saya kira, merupakan bagian yang menjadi proses kontrol terhadap komitmen pasangan calon,” kata Muannas.

Dakun mengaku merasa tersinggung dengan ucapan Prabowo, yakni masyarakat Boyolali jika masuk mal atau hotel bakal diusir karena tampangnya yang masuk kategori 'Tampang Boyolali'. Ia menilai pernyataan tersebut tidak pantas, apalagi kemudian dijadikan bahan tertawaan.

"Artinya mereka kadang-kadang ada yang ketawa, tetapi ketawanya itu grup siapa. Sementara kami mengharapkan cinta damai, karena begitu-begitu sudah nggak usum, kalau orang Jawa bilang," papar Dakun.

Prabowo Subianto menyebutkan sebuah pernyataan viral tentang ‘Tampang Boyolali’ pada peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10) lalu. Pidato tersebut viral di YouTube pada Kamis (1/11).

Pernyataan yang disebut Prabowo dalam pidatonya: ‘Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian, ya, tampang orang Boyolali ini’.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement