REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis senior Widyawati baru saja menyelesaikan film barunya. Ia bersama artis senior lainnya memerankan tokoh mama masa kini yang modern dan gaul.
Dalam film bertajuk Mama Mama Jagoan Widyawati tampil berbeda. Ia tampil dengan gaya tomboy, pakaiannya urakan, rambut keriting juga agak sedikit jorok. Sangat berbeda dengan kesehariannya.
"Mendalami karakter berbeda dalam keseharian. Setiap dapat skenario saya akan baca keseluruhan seperti apa. Di setiap film pasti bicara dengan sutradara. Di sini karkater saya tomboy, lain banget dengan keseharian," ujarnya.
Dalam film ini, Widyawati juga tampil totalitas. Ia bahkan rela memotong pendek rambutnya bahkan membuatnya keriting. "Sutradara minta kali ini kamu keriting ya. Keriting? Keriting biasa? 'Nggak keriting yang benar-benar keriting'," ujarnya.
Bukan hanya itu, dalam film yang akan tayang 22 November 2018 ini, Widyawati juga tampil tanpa riasan. Padahal dalam kesehariannya ia selalu tampil cantik dengan riasan wajah yang tipis. "Saya biasa dandan. Tapi dandan tipis. Di sini rada-rada jorok Itu yang membuat orang selalu merasa beda banget," tambahnya.
Widyawati mengaku saat masih muda ia pernah tampil dalam film dengan karakter yang tomboy juga. Bedanya saat itu untuk urusan pakaian semua memakai kostum artis itu sendiri. Kalau saat ini semuanya sudah disediakan oleh pembuat film.
"Dulu masih muda pernah karakter sedikit tomboy. Saat itu anak baru satu. Tomboy itu ada ciri khasnya," ujarnya.
Jadi, apakah Widyawati tinggal mengulang karakter tomboy itu lagi saat ini? Menurutnya tidak. Karena setiap karakter dalam film itu berbeda. Ia tinggal megikuti apa yang ada di skenario dan arahan sutradara.
Mama Mama Jagoan menampilkan tokoh utama artis-artis senior seperti Widyawati, Ratna Riantiarno, dan Niniek L Karim. Menurut Widyawati, ini merupakan film pertama yang menampilkan pemain film 'tua' sebagai tokoh utama. Biasanya film-film di Indonesia lebih senang menyuguhkan artis junior yang muda-muda sebagai karakter utama.
"Kita sempat bicara kok kalian berani pakai kita yang tua. Di Indonesia memang lain sekali. Kalau bicara di Amerika, yang tua masih dipakai terus. Kalau di Indonesia kita berumur sedikit lewat. Karena itu kita apresiasi sekali apa yang mereka (pembuat film Mama Mama Jagoan) lakukan. Mereka berani," ujarnya.
Produser Film Mama Mama Jagoan, Wilza Lubis mengatakan hadirnya pemain senior sebagai tokoh utama dalam film ini merupakan inisiatif pihaknya untuk memberikan warna baru perfilman nasional. "Semoga kita membuat produk film yang bisa diterima secara cerita dan orang suka. Semoga kita bisa tetap ditonton," ujarnya.