REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Muhammad Syaugi mengatakan ada kemungkian perpanjangan waktu pencarian penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/11) pagi. "Mudah-mudahan masih ada lagi yang ditemukan, kami tidak akan berhenti nanti kita lihat setelah 10 hari kita analisa lagi, apabila masih ada kemungkinan untuk bisa ditemukan korban-korban tersebut, ya akan diperpanjang," kata Syaugi dalam pertemuan antara tim SAR gabungan dan keluarga penumpang di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Senin (5/11).
Ia mengatakan, pencarian korban tetap menjadi prioritas mereka. Sebanyak 151 penyelam handal bersertifikat internasional diterjunkan untuk mencari dan mengevakuasi penumpang pesawat itu. "Tugas utama dari tim SARA gabungan itu adalah pencarian korban," ujarnya.
Dia mengatakan, hingga saat ini proses evakuasi dan pencarian penumpang diperpanjang hingga Rabu (7/11). Namun, ada kemungkinan perpanjangan waktu lagi jika ada kemungkinan ditemukannya penumpang. "Mudah-mudahan dengan tambahan tiga hari ini kalau masih ada korban ditemukan kita segera evakuasi dan menyerahkan ke tim DVI RS Polri," kata Syaugi.
Dia mengatakan, pihaknya juga mencari hingga ke pesisir pantai baik ke Timur maupun Barat. "Kami tetap berusaha sekuat tenaga dengan apa yang dimiliki berkeyakin bisa mengevakuasi semua korban," ujar Syaugi.
Tim SAR gabungan pencarian dan evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 berhasil menemukan dan menyerahkan 138 kantong jenazah hingga Ahad (4/11) malam. "Ini menunjukkan sinergitas dan keseriusan kita untuk mengevakuasi korban," kata Syaugi.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan prinsip cepat dan benar dalam mencari dan mengevakuasi penumpang. "Saya menginginkan cepat dan benar untuk bisa mengevakuasi korban," tandas Syaugi.