REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Rihanna ingin Donald Trump menghentikan penggunaan musiknya. Penyanyi 'Wild Thoughts' baru-baru ini menemukan Presiden Amerika Serikat telah memainkan lagu-lagunya selama rapat politiknya.
Pernyataan ketidaksukaan tersebut muncul setelah cicitan Philip Rucker, jurnalis Washington Post di Gedung Putih, Ahad (4/11). Dia menyatakan tentang sifat anomali dari reli Trump, yang terus dipertahankan setelah kemenangannya di electoral college pada November 2016.
"Sudah dikatakan jutaan kali, tapi ini satu juta dan satu kampanye Trump tidak seperti hal lain dalam politik. Saat ini, Rihanna ‘Don't Stop the Music’ sedang membahana di Chattanooga ketika para pembantunya melemparkan T-shirt Trump gratis ke kerumunan, seperti permainan bola. Semua orang menyukainya," tulis Rucker, dikutip dari People, Selasa (6/11).
Rihanna mengetahui cicitannya tersebut dan tidak menyukainya. Dia pun angkat bicara dengan menyatakan rasa tidak sukanya secara terang-terangan di akun Twitternya.
"Tidak lama lagi, saya atau orang-orang saya tidak akan berada di sana atau sekitar salah satu dari aksi-aksi tragis itu, jadi terima kasih untuk pemberitahuannya Philip!" ujar penyanyi pop itu menjawab.
Penyanyi berusia 30 tahun bukan satu-satunya musisi yang menentang Trump karena menggunakan musik mereka selama reli-relinya. Pekan lalu Pharrell Williams mengugat Presiden setelah memainkan lagu 'Happy' di sebuah rapat umum yang terjadi di tengah-tengah penembakan sinagoga 27 Oktober lalu di Pittsburgh yang menewaskan 11 orang dan melukai enam orang lainnya.
"Pada hari pembunuhan massal terhadap 11 manusia di tangan seorang 'nasionalis' gila, Anda (Trump) memainkan lagu 'Happy' kepada orang banyak di acara politik di Indiana," tulis Howard King pengacara Williams, menurut USA Today.
Pernyataan itu mengatakan, kalau tidak ada yang merasa senang tentang tragedi itu. King pun mengatakan, tidak ada izin yang diberikan untuk menggunakan lagu tersebut untuk tujuan seperti itu.
“Permintaan dengan ini membuat Anda (Trump) berhenti dan selesai dari penggunaan tanpa izin lebih lanjut dari musik Pharrell Williams," ujar King.