Selasa 06 Nov 2018 22:19 WIB

Basarnas Belum Pastikan Operasi SAR Dihentikan Besok

Basarnas akan melihat perkembangan situasi di lapangan.

Kepala Basarnas M. Syaugi berbincang dengan warga korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh saat doa bersama dan tabur bunga di KRI Banjarmasin 592 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kepala Basarnas M. Syaugi berbincang dengan warga korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh saat doa bersama dan tabur bunga di KRI Banjarmasin 592 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) belum memastikan apakah operasi SAR untuk korban Lion Air JT 610 akan dihentikan pada Rabu (7/11) besok. Basarnas dan unsur terkait akan melihat perkembangan situasi sebelum memutuskan apakah operasi SAR dihentikan atau dilanjutkan.

"Kami belum bisa menentukan, besok baru akan melaksanakan analisis dan evaluasi," kata Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11).

Diketahui, operasi SAR untuk korban Lion Air itu dilakukan selama tujuh hari sejak kecelakaan terjadi pada Senin (29/10). Kemudian ditambah tiga hari sesuai keperluan. Total waktu SAR akan menjadi 10 hari pencarian pada Rabu (7/11). Aktivitas pencarian dan penyelamatan itu sendiri bisa ditambah harinya jika diperlukan.

Nugroho mengatakan Basarnas dan unsur terkait akan melihat perkembangan situasi di lapangan, baru kemudian memutuskan kelanjutan operasi. Kepala Basarnas dan staf, kata dia, akan melakukan pemantauan terlebih dahulu lewat udara maupun laut.

"Nanti akan ada rapat staf dan itu keputusannya besok," ujarnya.

Sementara itu, pembaruan data terkini terdapat 20 kantung jenazah yang ditemukan tim SAR pada operasi Selasa. Dengan begitu, kata dia, total terdapat 184 kantung jenazah yang ditemukan hingga hari ke sembilan pencarian. Adapun tim SAR saat ini, lanjut dia, fokus untuk mencari korban kecelakaan pesawat dibanding menemukan bagian-bagian kapal terbang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement