REPUBLIKA.CO.ID, MAMASA -- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengirimkan tim ke Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat untuk meneliti rangkaian gempa yang menggucang daerah itu hingga terasa di daerah sekitarnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh BMKG Makassar, hingga pukul 20.00 WITA, hari ini Selasa (6/11) tercatat sebanyak 71 kali gempa susulan di wilayah Mamasa, Provinsi Sulbar.
"Khusus hari ini saja teranalisa 41 kali gempa yang dipicu oleh mainshock 5,5 magnitudo yang kemudian dimutakhirkan menjadi 5,2 magnitudo. Sementara terdapat 11 kali gempa dirasakan di Mamasa dan sekitarnya," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Kaharuddin.
Kahar menambahkan, tim BBMKG wilyah IV Makassar sementara diberangkatkan ke Mamasa untuk melihat dampak di sana dan untuk memberikan sosialisasi di sana. Getaran gempa tersebut juga terasa di Kabupaten Polewali, Majene Provisi Sulawesi Barat dan Kabupaten Toraja, Toraja Utara hingga Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Gempa bumi Mamasa, Sulbar tercatat terjadi pada pukul 02.35 WITA atau 01.35WIB saat dini hari. Lokasi gempa bumi Mamasa berada di titik koordinat 2,93 Lintang Selatan (LS) 119,44 Bujur Timur (BT), di kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa bumi Mamasa berada di 12 km tenggara Mamasa.
Sebelumnya, Berdasarkan catatan BMKG Majene, pascagempa berkekuatan 5,5 magnitudo pada Selasa dini hari, terjadi gempa susulan pada pukul 11.18 WITA berkekuatan 4,6 magnitudo dengan pusat gempa berada di darat enam kilometer Tenggara Mamasa.
Selanjutnya, pada pukul 12.51 WITA terjadi kembali berkekuatan 3,3 magnitudo dari arah 22 kilometer Tenggara Mamasa dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta meningkatkan kewaspadaan dan jangan percaya dengan adanya informasi yang menyebutkan gempa di Mamasa akan sama gempa Palu, Sidi dan Donggala di Sulawesi Tengah juga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Diimbau agar warga tetap tenang dan tetap meningkatkan kewaspadaan, karena kita tidak bisa memprediksi kapan gempa susulan itu terjadi. Jangan percaya dengan isu gempa ini seperti di Palu dan Lombok," kata Prakirawan BMKG Majene, Arman saat dikonfirmasi.