REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan suara Prabowo-Sandi tidak akan tergerus dengan pilihan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin. Justru menurutnya, kubu Jokowi-Ma'ruf yang rugi dengan bergabungnya Yusril.
"Bagi kami kehadiran Yusril di kubu Jokowi, saya pikir tidak merugikan kami sama sekali, justru bisa menggerus suara Jokowi sendiri," katanya saat dihubungi Republika.co.id pada Rabu (7/11).
Ferdinand mengatakan, alasannya karena Yusril merupakan pengacara dari ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sehingga publik akan merasa heran mengapa kubu Jokowi-Ma'ruf memilih orang yang menjadi pembela HTI.
"Saya melihatnya seperti itu, jadi yang dirugikan itu justru Jokowi bukan kami," katanya.
Seperti diketahui, Pakar Hukum Tata Negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyatakan setuju menjadi Lawyer pasangan Joko Widodo -Ma`ruf Amin. Yusril bahkan mengiyakan bahwa dirinya menjadi pengacara pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 ini tanpa digaji.
"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi Lawyer kedua beliau itu," kata Yusril.
Menurut Yusril, kesediaannya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf, bermula dari pertemuannya dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, sebelumnya.
Yusril menjelaskan, Erick menyampaikan salam dari Jokowi kepada dirinya dan Yusril pun menyampaikan salamnya kepada Jokowi melalui Erick Thohir. "Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin, dalam kapasitasnya sebagai pasangan capres-cawapres," ungkap Yusril.
Menurut Yusril, dirinya sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk 2019. Ketika bertemu dan berdiskusi dengan Erick, ia menyatakan setuju.