REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membenarkan pihaknya telah menerima usulan mengenai keringanan cicilan program Rumah DP 0 Rupiah bagi para kaum difabel. Tapi, pihaknya mengaku masih akan mempertimbangkan hal itu.
“Ada usulan itu, nanti kita lihat. Belum ada skemanya, nanti kita lihat,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11).
Dia menyebut, memang masih belum ada skema untuk cicilan Rumah DP 0 Rupiah bagi para kaum difabel. Dia juga tak ingin terburu-buru mengiyakan hal itu diperlukan saat ini.
“Nanti kita lihat. Jangan terburu-buru saya mengatakan iya tidak. ini semua menjadi bahan kami,” jelas Anies.
Sebelumnya, Republika menemukan salah seorang difabel di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan bernama Imam Kukuh (45) yang datang bersama istrinya. Kedatangannya ditujukan untuk mendaftar pembelian Rumah DP 0 Rupiah di Klapa Village, Jakarta Timur.
Dia berharap, Pemerintah memiliki kebijakan keringanan cicilan bagi para difabel. Diketahui cicilan Rumah DP 0 Rupiah berada di kisaran Rp 2,1 juta sampai dengan Rp 2,6 juta.
"Berat kalau segitu. Belum kita pedagang kan, pendapatannya berapa. Karena kita kaum difabel ini mungkin ada keringanan apa gitu," kata Imam.
Sementara, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, tak perlu ada keringanan cicilan untuk difabel. Pihaknya menyebut warga yang belum mampu membeli Rumah DP 0 Rupiah bisa menyewa rumah susun terlebih dahulu.
"Yang tidak mampu masuk dulu ke rumah susun. Nanti kalau ekonominya sudah mampu di rumah susun, baru pindah ke DP nol persen," ujar dia.