REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah mubalig di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat melakukan deklarasi mendukung pasangan calon presiden (capres)-cawapres Jokowi dan Ma’ruf Amin Kamis (8/11) malam. Dukungan tersebut dikarenakan mereka menilai Jokowi mampu menciptakan kemakmuran dan pemerataan pembangunan.
Pemberian dukungan ini disampaikan Gerakan Ikhwanul Mubalighin Menangkan Jokowi-Maruf Amin (IM JAMIN) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis malam. Dalam kesempatan tersebut hadir tokoh ulama dan mubalig di Sukabumi. Dalam deklarasi tersebut disebutkan beberapa pernyataan sikap. Diantaranya segenap mubalig Ikhwanul Mubalighin sepakat hadirnya pemilu damai dan bermartabat.
Selain itu pada pilpres mendukung sepenuhnya kepemimpinan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin pada pilpres 2019-2024 karena telah terbukti menciptakan kemakmuran dan pemerataan pembangunan di kawasan nusantara. Selain itu mereka siap berjuang dan memenangkan pilpres 2019 Jokowi karena putra terbaik bangsa.
"Alhamdulillah deklrasi dan pelantikan gerakan IM Jamin koordinator wilayah (Korwil) Jabar IV sudah sesuai target," ujar Ketua Umum DPP Ikhwanul Mubalighin KH Mujib Khudori kepada wartawan Kamis.
Gerakan ini menargetkan agar Jokowi terpilih kembali sebagai presiden dan KH Maruf Amin sebagai wakil presiden. Menurut Mujib, komunitas para mubalig, kyai, ajengan dan asyatid serta guru ngaji tidak salah kalau memilih KH Ma’ruf Amin. Sebabnya kedua tokoh tersebut merupakan pemimpin terbaik bangsa.
Mujib mengatakan, gerakan ini tidak semua pengurus Ikhwanul Mubalighin melainkan merekrut yang lainnya. Sehingga akan melahirkan kekuatan dalam memenangkan pasangan yang didukung.
"Kami merasa perlu menjaga kekompakan dengan adanya KH Maruf Amin ini luar biasa ada kyai kenapa yang lain," kata Mujib.
Ia menilai majunya KH Ma’ruf Amin merupakan terobosan dan kemajuan dunia pesantren. Di mana jika terpilih nanti akan memberikan keberuntungan dan keberkahan bagi islam, pesantren, NU dan Indonesia
Dalam memenangkan Jokowi-Maruf lanjut Mujib, gerakan ini akan mengedepankan politik yang damai dan santun sesuai karakteristi orang Indonesia. Khsususnya adat ketimuran yakni sopan santun yang dikembangkan dalam dunia politik.
"Jangan menghalalkan segala cara, lawan jangan dianggap musuh tapi lawan politik bersaing dengan baik," ucap Mujib.