Sabtu 10 Nov 2018 03:33 WIB

KAI: Tertabraknya Penonton Drama Kolosal tak Terhindarkan

Tiga penonton drama 'Surabaya Membara' dilaporkan tewas.

Sejumlah warga mengevakuasi korban yang terjatuh dari viaduk ketika menonton drama kolosal Surabaya Membara di Jalan Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11/2018). Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya sebanyak 10 korban luka-luka dan tiga meninggal dunia usai tertabrak kereta api yang melintas di viaduk.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah warga mengevakuasi korban yang terjatuh dari viaduk ketika menonton drama kolosal Surabaya Membara di Jalan Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Jumat (9/11/2018). Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya sebanyak 10 korban luka-luka dan tiga meninggal dunia usai tertabrak kereta api yang melintas di viaduk.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perjalanan Kereta Api Jayabaya dengan tujuan akhir Kota Malang, Jawa Timur, tidak terganggu peristiwa tertabraknya penonton di viaduk jalur kereta di Jalan Pahlawan Surabaya saat menyaksikan drama kolosal 'Surabaya Membara' pada Jumat (9/11) malam. Tiga penonton dilaporkan tewas dalam insiden itu.

"Alhamdulillah, KA Jayabaya lancar dan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 00.45 WIB, meski sebelumnya harus melewati jalur kereta di Viaduk, Jalan Pahlawan," kata Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko dihubungi Antara di Surabaya, Sabtu (10/11) dini hari WIB.

Beberapa jam sebelumnya, Kereta Rel Diesel (KRD) jurusan Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi melintas dan menabrak sejumlah penonton yang sedang menyaksikan drama kolosal 'Surabaya Membara' di viaduk jalur kereta di Jalan Pahlawan, Surabaya. Dalam peristiwa itu, sedikitnya tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka serius sehingga harus dibawa ke Rumsah Sakit PHC, RSUD Soewandhi dan RSUD Dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan medis.

Gatut mengatakan, bahwa masinis KRD sempat mengurangi kecepatan saat melintas di kerumunan penonton yang memenuhi viaduk. Namun, demikian kejadian tertabraknya penonton tidak bisa dihindari karena kereta tidak bisa berhenti secara mendadak.

"Bahkan, masinis KRD juga sudah memberi peringatan dengan membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) saat melintas di viaduk tersebut," katanya.

Gatut juga menambahkan bahwa sebelumnya tidak ada koordinasi dari pihak panitia penyelenggara kegiatan drama kolosal 'Surabaya Membara' dengan KAI. "Kalau seandainya ada koordinasi, kami siap bantu dengan menurunkan petugas untuk mengamankan jalur kereta api yang ada di viaduk Jalan Pahlawan Surabaya," katanya.

Ia mengatakan, jalur kereta api yang ada di viaduk Jalan Pahlawan merupakan jalur padat kereta api. Sehingga selalu dilalui kereta, baik siang maupun malam.

Terjadi insiden saat peringatan Hari Pahlawan di Surabaya pada Jumat (9/11). Kejadian tersebut bahkan menimbulkan tiga korban meninggal dunia.

Kejadian berawal ketika banyak masyarakat yang menonton drama kolosal bertema 'Gubernur Suryo'. Dikarenakan penuh, beberapa penonton kemudian memilih menonton dari jembatan kereta api.

Hanya saja tiba-tiba Kereta Api KRD rute Sidoarjo-Bojonegoro lewat. Beberapa penonton lalu jatuh dari jembatan diiringi teriakan histeris warga.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan sementara terdapat 14 korban. "11 luka dan tiga meninggal," ujarnya saat dihubungi Republika Jumat malam, (9/11).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement