REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-sandiaga Uno mengaku tidak khawatir terkait pengaruh Ridwan Kamil di Jawa Barat (Jabar). BPN berpendapat, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 masih mampu mempertahankan suara di Jabar meski berseberangan dengan kang Emil.
"Gak maslah, saya rasa tidak akan ada dampak apa-apa ya," kata Juru Bicara BPN Andre Rosiade, Ahad (11/11) di Jakarta.
Menurut Andre, kemenangan yang diperoleh kang Emil dalam pilkada Jabar didapat sebelum dia mengungkapkan dukungan terhadap calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan, lagi pula mantan wali kota Bandung ini hanya memiliki dukungan 32,88 persen suara di Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diketahui menyatakan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Namun, dirinya belum tentu akan masuk dalam kompisisi TKN bergantung pada peraturan dan perundangan yang berlaku.
"Makanya malah terbalik itumah, kang Emil itu bisa menang jadi gubernur karena dia nggak ngaku dukung Jokowi, dia ngaku dukung itu setelah menang pilgub kan," katanya.
Calon presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan optimisme dapat merebut basis suara oposisi di Jabar. Keyakinan itu dia ungkapkan dalam acara pertemuan Caleg Partai Koalisi Pendukung Jokowi di Hotel Asrillia, Sabtu (10/11).
Jokowi mengungkapkan setelah ia hitung dan berdasarkan feeling di Jabar sekarang dirinya sudah menang meski masih tipis sekali. Kemanangan yang dilontarkan Jokowi memang bukan didasarkan pada sampling dan data yang benar, namun mengacu pada perasaannya saat bertemu masyarakat dipasar, mal, di kampung dan berbagai tempat lainnya.
BPN, Andre mengatakan, menanggapi santai pernyataan Jokowi tersebut. Politikus Gerindra itu berpendapat, setiap orang berhak untuk mengungkapkan optimisme mereka.
"Artinya klaim silahkan klaim dan harapan bisa saja berharap ya namanya juga orang usaha kan boleh-boleh saja," kata Andre lagi.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erico Sutardoga mengatakan, opitmisme koalisi muncul menyusul lantaran tiga hal. Pertama, dia mengatakan, konsolidasi yang dilakukan di Jabar mulai dari partai hingga caleg terhadap masyarakat di daerah pemilihan masing-masing berjalan baik walau baru dimulai.
Alasan kedua, adalah mengingat hampir keseluruhan kepala-kepala daerah yang berada di Jabar telah memberikan dukungan mereka kepada Jokowi. Faktor ketiga, dia mengatakan, berkaitan dengan hasil pemilu guberbur Jabar yang dimana tiga kandidat diantaranya telah mendukung capres pejawat.