Senin 12 Nov 2018 13:02 WIB

Korsleting Jadi Penyebab Kebakaran Kantor Gubernur Papua

sumber api diduga dari konsleting Kompresor air conditioner

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Kantor Aula Gubernur Papua Terbakar
Foto: Dok Polda Papua
Kantor Aula Gubernur Papua Terbakar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gedung Aula Sasana Krida Kantor Gubernur Papua Jalan Soa Siu Dok II Distrik Jayapura Utara, Jayapura, terbakar pada Ahad (11/11). Diduga, kebakaran itu karena terjadinya hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

"Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal yang dilakukan, sumber api diduga dari konsleting Kompresor air conditioner (AC)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal dalam pesannya, Senin (12/11).

Menurut Kamal, kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kerugiaan materiil berupa bangunan dan isi gedung atau aula Sasana Krida habis terbakar berupa kursi dan sound sistem yang melekat pada dinding Gedung.

"Kasus kebakaran tersebut sementara dalam penanganan Polres Jayapura Kota dengan di back up Polda Papua," kata Kamal menambahkan.

(Baca: Kantor Aula Gubernur Papua Terbakar)

Awalnya, pada Ahad siang, seorang saksi bernama melihat ada kepulan asap tebal yang keluar dari belakang gedung sasana krida Kantor Gubernur Provinsi Papua. Saksi menuju ke pos guna melaporkan kejadian tersebut kepada tiga saksi lain, salah satunya anggota piket jaga dari Satpol PP Provinsi Papua.

"Mereka berempat kemudian bersama-sama menuju arah kepulan asap untuk melakukan pemeriksaan," kata Kamal.

Sesampainya dibelakang aula sasana krida, para saksi membuka pintu aula sasana krida dan melihat api dari arah gedung Sasana Krida lantai dua sebelah kanan telah membesar. Kemudian salah satu saksi menghubungi Pemadam Kebakaran, Polres Jayapura Kota, dan Polda Papua..

Pemadam kebakaran dengan sejumlah unit pemadam pun akhirnya datang. Pada pukul 14.00 WIT, Api yang membakar aula sasana krida berhasil dipadamkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement