Jumat 16 Nov 2018 15:24 WIB

Yayasan AFKN dan YBM PLN Bagi-Bagi Sembako Jumat Berkah

Pembagian sembako ini bertujuan untuk menjadikan keberkahan bersama masyarakat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Gita Amanda
Ustaz Fadlan Garamatan
Foto: RepublikaTV/Wisnu Aji Prasetiyo
Ustaz Fadlan Garamatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar program pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu di sekitar Kecamatan Setu, Bekasi. Pembagian sembako dilakukan di Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN di Setu, Bekasi.

Ketua Yayasan AFKN Ustaz Fadlan Garamatan mengatakan, program pembagian sembako ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-73. Ia mengatakan, lembaga sosial PLN tersebut membagikan sebanyak 7.300 paket sembako untuk diberikan kepada masyarakat di beberapa tempat di Jabodetabek. Di wilayah DKI Jakarta, sebanyak 5.700 paket sembako dibagikan ke masyarakat, dan sisanya di Jawa Barat.

"Pembagian sembako ini bertujuan untuk menjadikan keberkahan bersama masyarakat. Pesantren Nuu War adalah mitra yayasan PLN untuk membantu bersama PLN menyalurkan kepada masyarkat, yang dibuat dengan konsep 'berbagi sembako Jumat berkah'," kata Ustaz Fadlan, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (16/11).

Lebih lanjut, Ustaz Fadlan menjelaskan pembagian sembako di Jabar dilakukan di Banten dan Bekasi. Sementara di Bekasi, program pembagian sembako dipusatkan di Pesantren Nuu War. Menurutnya, sebanyak 1.000 orang dari tiga desa di Kecamatan Setu memperoleh paket sembako. Setiap paket sembako tersebut berisikan 10 kilogram (kg) beras, satu dus Supermie, satu kg gula, dua kg minyak goreng, dan teh Sariwangi.

"Penerima sembako sebanyak 1.000  orang dari tiga desa, dari desa Taman Sari terdiri dari RT 01 dan 02, dan RW 06, desa Ciledug terdiri dari 3 RT, dan desa Burangken 70 kepala keluarga," jelasnya.

Melalui adanya program ini, Ustaz Fadlan berharap masyarakat ikut merasakan perubahan dan kemajuan di sekitar pembangunan yang ada di Bekasi. Ia mengatakan, warga di tiga desa tersebut sebelumnya memiliki lahan dan mengelola pertanian. Namun, lahan pertanian itu kini dijadikan gedung perumahan dan pabrik. Sehingga, masyarakat kesulitan mencari pekerjaan.

"Alhamdulilah, mereka senyum dan bahagia, dan berdoa agar PLN dan Pesantren Nuu War bisa maju dan berjalan dengan berkah," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement