REPUBLIKA.CO.ID,GDANSK - Pernyataan pelatih Jerman Joachim Loew yang menyebutkan bahwa Mesut Ozil akan lebih bersinar, ternyata bukan omong kosong. Terbukti, dalam laga perempat final melawan Yunani di PGE Arena, Gdansk, Ozil kembali dinobatkan sebagai man of the match.
Gelandang Real Madrid ini memang tidak menciptakan gol dalam babak delapan besar tersebut. Tetapi, ia menjadi pemain yang paling berperan penting bagi keberhasilan Tim Panser menembus semifinal usai mendepak Yunani dengan skor 4-2.
Peran penting yang dimainkan Ozil tidak lain dan tidak bukan adalah dengan kematangan dan kejeliannya mencari peluang untuk membawa kemenangan Jerman. Dua dari empat gol Jerman yang terjadi dalam laga itu, merupakan hasil assist OZil.
Sinar Ozil pertama kali muncul pada babak pertama, ketika ia berhasil memecah kebuntuan Jerman yang sempat dibuat frustasi dengan strategi bertahan Yunani . Pada menit ke-39, Ozil memberikan umpan pendek manis kepada Philipp Lahm. Sang kapten pun sukses mengonversi umpan itu dengan lebih dulu menahan bola dengan dada sebelum akhirnya melesakkan tendangan keras untuk membuka keunggulan tim.
Bukan hanya itu, Ozil juga menjadi dalang atas gol sundulan yang dilakukan Miroslav Klose pada menit ke-74. Assist penting Ozil ini membuat Jerman memperlebar kemenangan menjadi 3-1. Yunani sempat menyamakan kedudukan lewat gol Giorgos Samaras dan Jerman membalikkan kedudukan melalui gol Sami Khedira.
Penilaian lain yang membuat Ozil mendapatkan penghargaan bukan hanya dua assist tersebut. Tetapi juga ancaman-ancaman yang diluncurkan pemain berusia 23 tahun tersebut. Berdasarkan statistik pertandingan, Ozil sukses melepaskan tembakan mengarah ke gawang sebanyak tiga kali.
Ini merupakan kali kedua Ozil dinobatkan sebagai pemain terbaik. Sebelumnya, ia dapatkan dalam laga melawan Portugal di fase grup. Namun saat itu, Ozil belum begitu senang dengan penghargaan yang ia berikan. Sebab ia masih belum puas dengan penampilannnya.
"Pada pertandingan pertama, ketika melawan Portugal, saya merasa masih belum maksimal. Namun untuk laga kali ini, saya merasa memang pantas mendapatkan penghargaan pemain terbaik," kata Ozil dilansir laman resmi UEFA.
Meski begitu, pemain muslim ini tak lantas sombong lantaran mendapatkan penghargaan itu. Sebab menurutnya, keberhasilan Jerman menembus semifinal berkat kerja keras semua tim. "Kekompakan dan kegigihan tim dalam bertanding, membuat saya mampu mengeluarkan semua potensi," tambah Ozil.
Atas penghargaan itu, OZil kini menyaingi pencapaian striker Portugal Christian Ronaldo dan gelandang Spanyol, Andres Iniesta yang sama-sama telah menyabet dua penghargaan man of the match