REPUBLIKA.CO.ID, Portugal memiliki keuntungan psikologis karena berhasil memenangkan pertemuan terakhir dengan Spanyol pada 2010. Saat itu anak-anak asuh Vicente Del Bosque baru saja jadi juara dunia, dan Portugal tanpa ampun menggilas mereka 4-0 pada laga persahabatan di Lisbon. Namun, kualitas Spanyol juga tidak hanya tergantung pada sebuah pertandingan masa lampau.
Pada perempat final Piala Eropa 2012, 'La Furia Roja' menuai sukses dengan mengalahkan Prancis 2-0. Kesuksesan itu adalah rentetan keberhasilan tanpa kebobolan mereka di tiga laga terakhir.
Meskipun banyak dikritik karena tampil dengan cara bermain yang kurang menarik. Serta seringnya menggunakan formasi tanpa penyerang oleh pelatih Del Bosque 4-6-0. Spanyol membuktikan kehebatannya dengan rekor 14 kali tak terkalahkan.
Sementara itu, Portugal memiliki kendala dengan cideranya Helder Postiga. Penyerang yang menjadi pilihan utama pelatih Paulo Bento di lima laga terakhir itu, kemungkinan akan diganti oleh Hugo Almeida.
Pemain Portugal yang harus diwaspadai, tidak lain adalah Cristiano Ronaldo. Bintang Real Madrid ini adalah harapan terbesar Portugal untuk mendapat tiket final di Kiev. Ronaldo telah kembali pada performa terbaiknya setelah mencetak tiga gol di dua laga terakhir Portugal.
"Untuk semua pembicaraan tentang Ronaldo, kami tidak akan merubah gaya bermain, kami tidak memiliki rencana penjagaan spesial," kata Xabi Alonso.
Dia menambahkan, "Kami mempelajari cara bermainnya, dan kami mengambil keputusan agar para pemain bertahan tidak memberinya ruang."
Sedangkan untuk Spanyol, pemain yang harus diwaspadai adalah Andres Iniesta. Berdasarkan pengalaman Prancis yang menggunakan dua pemain bertahan untuk menjaga Iniesta, sepertinya memang tidak berlebihan. Dia adalah salah satu playmaker terbaik di dunia.
"Kami memiliki gaya bermain sendiri dan itu membawa kesuksesan. Kami memenangkan dua piala dengan gaya seperti itu," kata Iniesta.
Duel: Joao Moutinho lawan Sergio Busquets. Dengan Raul Meireles dan Miguel Veloso yang lebih bertahan, Portugal memiliki gelandang ketiga yang lebih kreatif yaitu Moutinho. Dia memberi umpan pada Pepe untuk mencetak gol, saat Portugal mengalahkan Denmark 3-2 di fase grup.
Umpan-umpan punggawa FC Porto itu diharapkan bisa memanjakan sang kapten, Ronaldo untuk menjaringkan bola. Sementara Spanyol memiliki Busquets yang bersama-sama dengan Alonso di lini tengah yang membungkam pergerakan Ronaldo terlebih dulu.
Spanyol hanya meraih dua kali kemenangan dari 12 laga menghadapi Portugal. Pada pertemuan terakhir mereka, Portugal berhasil menang 4-0. Spanyol diprediksi akan bisa meraih tempat di final, walaupun jalan tersebut tidak akan mudah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika