Ahad 24 Jun 2012 12:02 WIB

Kapten Kroasia Gemar Santuni Yatim Piatu

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Chairul Akhmad
  Kapten Timnas Kroasia, Darijo Srna (kiri) saat berebut bola dengan pemain Italia, Thiago Motta (kanan) dalam pertandingan Grup C Piala Eropa 2012 di Poznan, Polandia.
Foto: AP/Darko Bandic
Kapten Timnas Kroasia, Darijo Srna (kiri) saat berebut bola dengan pemain Italia, Thiago Motta (kanan) dalam pertandingan Grup C Piala Eropa 2012 di Poznan, Polandia.

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK – Penampilan Kroasia di Piala Eropa sempat menyita perhatian pecinta sepak bola setelah mampu mengalahkan Republik Irlandia, 3-1 dan menahan Italia, 1-1.

Sayangnya, peluang lolos ke babak perempat final melayang setelah mereka dikalahkan Spanyol 0-1 pada laga pamungkas Grup C.

Selain penampilan Mario Mandzukic yang melesakkan tiga gol, salah satu pemain Kroasia yang mendapat sorotan adalah bek Darijo Srna. Kapten Kroasia ini dinilai sukses mengamankan lini belakang timnya hingga hanya kebobolan tiga gol kendati bergabung dengan La Furia Roja dan Gli Azzurri.

Pecinta bola lebih banyak mengetahui aktivitas pemain Shakhtar Donets itu di lapangan. Namun, hanya sedikit informasi yang terungkap ke publik tentang aktivitas Srna yang gemar berbagi terhadap sesama.

Sebagai salah satu pemain sepak bola Muslim sukses, Srna ternyata ringan tangan dalam membantu orang yang kurang beruntung. Itu tidak lain karena dia diasuh oleh Uzeir, bapaknya keturunan Bosnia dan Milka, sang ibu yang warga Kroasia. Uzeir merupakan korban Perang Dunia II dan Srna pernah mengalami masa suram terkait perpecahan negara di Eropa Timur hingga perang Yugoslavia.

Srna pernah tercatat membelikan tiket pertandingan dan menanggung transportasi untuk 920 anak yatim piatu. Di lain waktu juga ia pernah membelikan tiket untuk 760 anak yatim piatu dan menanggung semua akomodasi. Tujuan Srna adalah ingin berbagi dan membahagiakan anak-anak kurang beruntung.

Ketika namanya semakin meroket setelah gabung klub elit Ukraina itu, ia membelikan ayahnya, Uzeir, mobil Mercedes. Dua tahun kemudian, saat karier sepakbolanya makin bersinar, ia membelikan BMW.

Di dekat kediaman mereka, Srna membangun lapangan sepakbola yang sangat bagus agar anak-anak di sekitar apartemen bisa bermain bola. Itulah pengabdian Srna terhadap ayahnya yang pernah merasakan getirnya kehidupan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement