REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) membahas tim seleksi calon wakil gubernur belum juga terealisasi. "Belum (ketemu), harus kirim surat dulu," ujar Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi di Jakarta, Senin (19/11).
Suhaimi tidak bicara banyak mengenai perkembangan panitia tim uji kepatutan dan kelayakan cawagub DKI atau fit and proper test. "Coba cek ke Pak Syakir," katanya lagi.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo dijadwalkan mengirimkan surat berisi nama yang akan duduk di panitia tim seleksi cawagub. Pertemuan antara PKS dan Gerindra terhitung telah ditunda beberapa kali karena suatu alasan.
Sejak Senin (12/11), kedua partai dijadwalkan bertemu namun ditunda hingga akhirnya PKS berencana untuk bertemu dengan Gerindra pada tanggal 17 November atau 18 November 2018. Namun, pertemuan itu kembali dijadwalkan ulang.
Belum adanya pertemuan atau pembahasan kedua partai terkait cawagub DKI menyebabkan ketiadaan pendamping nomor satu di Jakarta, yakni Gubernur Anies Baswedan. PKS menerima informasi nama salah seorang panitia fit and proper test cawagub dari Gerindra, yakni Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta Gerindra Syarif ketika bertemu dengan Ketua DPD DKI Partai Gerindra Muhammad Taufik, sementara nama panitia lainnya dari Gerindra belum diketahui.
Panitia tim seleksi dari PKS adalah Abdurrahman Suhaimi dan Syakir Purnomo. Nantinya dua nama cawagub DKI, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, akan dibicarakan lebih lanjut dalam fit and proper test berdasarkan kesepakatan dua partai untuk mengisi kursi wagub pengganti Sandiaga Uno.