Sabtu 24 Nov 2018 21:30 WIB

Sekjen PDIP: Prabowo tak Paham Sejarah

PDIP mengomentari pernyataan Prabowo soal rencana Australia memindahkan kedubes

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespon pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang tak mempermasalahkan rencana Australia memindahkan kantor Kedutaan Besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurutnya, pernyataan tersebut menunjukkan ketidakpedulian Prabowo terhadap perjuangan rakyat Palestina

Ia pun menilai pernyataan tersebut keluar karena tidak memahami sejarah karena menafikan nasib rakyat Palestina. "Ini adalah pemimpin yang tidak paham sejarah," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu (24/11).

Menurutnya, sudah sejak lama Indonesia mendorong kemerdekaan Palestina. Hal itu juga yang didengungkan Soekarno saat meminta Palestina ikut dalam KAA pada tahun 1955. Sebab kemerdekaan adalah juga hak segala bangsa, termasuk Palestina. Menurut Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu, Indonesia menolak tegas penjajahan, iimperialisme dan kolonialisme.

"Indonesia adalah negara antipenjajahan, antiimperialisme, dan antikolonialisme," katanya.

Baca juga: Ketua DPP Gerindra Bela Prabowo Soal Pernyataan Yerusalem

Tak hanya itu, Hasto juga mengingatkan bahwa Presiden Soekarno pernah rela memutuskan Indonesia tak ikut Olimpiade 1962. Keputusan itu sebagai bentuk protes atas hadirnya dua delegasi, Israel dan Taipeh.

 

"Karena itu sikap Prabowo itu nyata-nyata berbeda dengan sikap PDIP, berbeda dengan apa yang diperjuangkan Bung Karno dan nyata-nyata berbeda dengan apa telah diperjuangkan Presiden Jokowi," ujarnya.

Baca juga: Prabowo: Pemindahan Kedutaan Australia Bukan Masalah Bagi RI

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, tak mau mencampuri rencana pemerintah Australia memindahkan kantor Kedutaan Besar Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal tersebut dikatakan Prabowo usai acara Indonesia Economic Forum di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11)

"Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri. Tapi Aussie (Australia) juga merupakan negara independen dan berdaulat maka kita harus menghormati kedaulatan mereka," ujar Prabowo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement