REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi angkat bicara terkait mantan wakil wali kota Bekasi Ahmad Syaikhu yang menjadi kandidat calon wakil gubernur DKI Jakarta. Pepen, sapaan akrab Rahmat Effendi, menilai, Syaikhu adalah sosok yang susah dicari di Indonesia.
“Saya sudah bilang waktu ketemu Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta), Pak Syaikhu itu orang yang langka untuk dicari di republik ini,” kata Pepen saat ditemui Republika.co.id usai apel pagi di Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin (26/11).
Pepen mengaku sangat mengenali betul pribadi Syaikhu sebagai pemimpin. Ia berpendapat, jiwa dan karakter sangat memenuhi karakter pemimpin yang dibutuhkan saat ini.
Bahkan, ia mengaku, saat kembali mencalonkan diri sebagai wali kota Bekasi, dirinya ingin berpasangan dengan Syaikhu. Tapi, Pepen pun mengurungkan niat itu lantaran Syaikhu menjadi salah satu kandidat calon wakil gubernur Jawa Barat yang berpasangan dengan Sudrajat.
“Kemarin, kalau masih bisa sama Pak Syaikhu, saya sama dia, sudah selesai itu tidak akan ada kasus-kasus hoaks, perang salib 500 gereja, nggak ada itu,” katanya.
Partai Gerindra menyerahkan kepada koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), untuk mengajukan nama yang akan menjadi wagub DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan. Dua nama yang diajukan PKS, yakni Agus Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Ahmad Syaikhu (Republika)
Syaikhu mengaku, siap menjalankan misi bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika nanti terpilih. Sebagai cawagub, Syaikhu telah mendalami berbagai persoalan Ibu Kota serta mencari solusi yang konkret.
“Insya Allah, siap satu misi dengan Pak Anies. Tentu, kita siapkan berbagai hal. Terutama adalah pemahaman terhadap persoalan dan solusi untuk DKI,” kata Syaikhu saat ditemui, beberapa waktu lalu.
Penggagas Asyik Preneur itu menilai, peluang antara dirinya dan Agung Yulianto menjadi wagub DKI masih sama-sama kuat. Sebab, keduanya diyakini mampu mengembang tugas sebagai orang nomor dua di ibu kota Indonesia. Ia juga enggan menanggapi lebih terkait isu yang mengatakan bahwa dirinya merupakan kandidat terkuat.
Menurut Syaikhu, selanjutnya masih ada tahap fit and proper test yang dilakukan oleh partai koalisi. Karena itu, bukan tidak mungkin keduanya tidak lolos dalam tahapan tersebut.
“Apabila nanti yang diusulkan tidak memenuhi syarat, mungkin akan diajukan kandidat lain. Tapi tentu saja kandidat lain dari PKS juga ingin,” kata dia.