Selasa 27 Nov 2018 04:00 WIB

Sumbar Defisit Dokter Bedah Mulut

Pelayanan kesehatan masyarakat di daerah masih belum maksimal.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Provinsi Sumatra Barat mengalami kekurangan dokter spesialis bedah mulut. Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI) mencatat hanya ada empat dokter spesialis bedah mulut di Sumatra Barat, seluruhnya berlokasi di Kota Padang. Idealnya, satu kabupaten/kota memiliki satu dokter spesialias bedah mulut. Artinya, Sumatra Barat idealnya memiliki 19 dokter spesialis bedah mulut untuk ditugaskan di masing-masing daerah.

"Kondisi ini jelas sangat terbatas, akibat minimnya tenaga kesehatan di Sumbar membuat masyarakat di beberapa daerah masih ada yang belum tersentuh pelayanan kesehatan dengan maksimal," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Senin (26/11).

Nasrul melihat, minimnya jumlah dokter spesialis bedah mulut juga dilatari terbatasnya ketersediaan alat pendukung di Sumatra Barat. Ketua Pelaksana Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) PABMI Harfindo Nismal mengungkapkan, saat ini pasian yang membutuhkan tindakan medis bedah mulut harus dirujuk ke Kota Padang.

"Kasihan jika pasien dari lokasi yang jauh dari Padang sementara membutuhkan pertolongan," ujarnya.

PABMI sendiri menargetkan jumlah dokter spesialis bedah mulut di Sumatra Barat bisa menuju kondisi ideal dalam lima tahun ke depan. Artinya, pada 2023 mendatang setiap kabupaten dan kota memiliki satu ahli bedah mulut dan maksilofasial. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement