REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebanyak 13 singa laut mati di dekat Kota Seattle, Washington, AS. The Seal Sitter Marine Mammal Stranding Network, sebuah kelompok yang menangani singa laut mati atau terdampar, mengatakan dari 13 singa laut, empat di antaranya ditembak mati.
"Yang lain semua terbunuh, entah dengan tembakan atau apa yang dianggap sebagai trauma yang disebabkan manusia, di Puget Sound dan Kitsap Country di barat kota," kata grup konservasi tersebut, seperti dilansir dari Independent, Selasa (27/11).
Singa laut merupakan hewan yang dilindungi oleh undang-undang federal AS di bawah Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut. Aturan itu melarang orang "melecehkan, memburu, menangkap, membunuh mamalia laut, atau berusaha melakukannya."
The National Oceanic and Atmospheric Administration (Noaa) Divisi Perikanan sedang menyelidiki kematian singa laut tersebut.
“Kami prihatin dengan sejumlah laporan terbaru tentang kematian mamalia laut yang disebabkan oleh tembakan di wilayah Seattle yang lebih besar. Semua mamalia laut dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut dan OLE menyelidiki semua laporan pengambilan singa laut yang melanggar hukum," kata divisi itu dalam pernyataan tertulis, seperti dilansir dari Independent.
Banyak kasus pembunuhan singa laut yang tidak terpecahkan. Tingkat kematian cenderung meningkat sekitar karena nelayan maupun singa laut berburu untuk mangsa yang sama.
Meskipun singa laut mengalami penurunan populasi karena perburuan, jumlah mereka kembali meningkat ke hampir 250 ribu pada 2014, yang juga menyebabkan peningkatan interaksi dengan manusia.
Ruam kematian juga bukan hal baru. Pada 1998 hinga 2017, National Geographic melaporkan setidaknya 700 singa laut California yang biasanya ditemukan di California, Oregon, dan negara bagian Washington ditemukan tewas dengan suara tembakan atau luka tikaman.