Rabu 28 Nov 2018 17:08 WIB

KNKT Kirim AOA JT610 ke Florida

Sensor AOA tersebut memberikan indikator kecepatan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Boeing 737 MAX yang dipesan Lion Air
Foto: Boeing
Boeing 737 MAX yang dipesan Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengirim angle of attack (AOA) atau indikator penujuk sikap pesawat Lion Air PK-LQP terhadap arah aliran uara ke Florida. Sensor AOA tersebut memberikan indikator kecepatan berbeda pada pesawat bagian kiri dan kanan saat penerbangan JT 610 pada 29 Oktober dari Jakarta ke Pangkalpinang. 

Ketua Subkomite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan AOA pada pesawat PK-LQP pada penerbangan JT 610 sudah diganti sehingga tidak sama seperti saat penerbangan sebelumnya dari Denpasar ke Jakarta. "AOA bukan baru, diganti dengan yang pernah diperbaiki di Florida. Makanya kami mau lihat bengkel perawatan di Florida," kata Nurcahyo di Gedung KNKT, Rabu (28/11).

Sementara itu, Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT Ony Suryo Wibowo menjelaskan jika sensor AOA bermasalah maka apa yang dilakukan pilot kemungkinan akan salah. Sebab jika AOA mensensor pada sudut yang ekstrem maka secara otomatis akan bergerak dan memberikan perubahan tanpa pilot melakukan sesuatu. 

Untuk itu, Ony memastikan AOA yang pernah rusak akan dibawa ke Florida karena pernah diperbaiki di negara tersebut. "Rusak kurang lebih tahun lalu dan sudah diperbaiki di Florida," tutur Ony.

Meskipun begitu, Ony menegaskan bukan berarti mengganti AOA gtersebut tidak bisa dilakukan. Menurutnya, satu komponen pesawat bisa dipakai bersama-sama namun bukan AOA yang sifatnya recycle

"Setiap perbaikan komponen pesawat itu ada prosedurnya dan harus ada sertifikasinya. Itu nggak mudah," jelas Ony. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement