REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel telah memutuskan untuk tidak menunjuk duta besar baru untuk Turki. Hal itu sebagai bentuk tanggapan atas tindakan Turki yang menarik duta besarnya dari Tel Aviv pada Mei lalu.
Dilansir Anadolu, Kamis (29/11), juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon mengatakan pada Kamis bahwa Israel telah memutuskan untuk tidak menunjuk duta besar baru di Ankara untuk menggantikan mantan Duta Besar Eitan Naeh. Israel juga memutuskan untuk tidak menunjuk konsul baru di Istanbul. Nahshon mengatakan bahwa langkah itu sejalan dengan prinsip timbal balik.
"Namun, adalah kepentingan Israel dan Turki untuk sepenuhnya memulihkan representasi diplomatik," kata Nahshon.
Mei lalu Turki mendeportasi duta besar Israel Eitan Naeh dan memanggil kembali duta besarnya di Tel Aviv. Langkah itu dilakukan karena Turki marah atas pembunuhan yang dilakukan pasukan Israel terhadap para demonstran di Jalur Gaza.
Saat itu 62 demonstran Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka oleh pasukan Israel. Mereka melakukan aksi demonstrasj untuk memperingati Hari Nakba dan memprotes pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret lalu, sekitar 200 demonstran Palestina telah tewas oleh tembakan Israel. Ribuan orang lainnya juga mengalami luka-luka. Pemerintah Israel beralasan bahwa aksi protes di perbatasan yang sedang berlangsung merupakan keadaan perang, yang membuat hukum humaniter internasional tidak berlaku.