REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, perusahaan yang bergerak di bidang Pabrik Peleburan Aluminium pertama dan satu-satunya di Indonesia, kembali menunjukkan perhatian luar biasanya terhadap para pelanggan. Yakni dengan menggelar kegiatan ramah tamah antara Inalum dengan para pelanggan aluminium yang berada di Jakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Jumat (30/11) ini, merupakan bentuk penghargaan Inalum kepada para pelanggan aluminium yang sampai saat ini telah setia menjadi pembeli produk Inalum.
"Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan Aluminium yang selama ini telah menjadi pelanggan setia Inalum, kami harap hubungan yang telah terjalin dengan baik ini dapat berlangsung terus menerus ke depannya," ujar Plt. Direktur Pelaksana Inalum Oggy Achmad Kosasih, seperti dalam siaran persnya.
Pada 2018, harga alumina yang merupakan 55 persen dari total biaya bahan baku, bergerak dari harga rata-rata 288 dolar Amerika Serikat (AS) per ton menjadi 614 dolar AS per ton. Bahkan pernah menyentuh harga 800 dolar AS per ton. Sehingga mengakibatkan peningkatan Harga Pokok Penjualan sekitar enam hingga tujuh persen.
Namun, menurut Oggy, hal itu tidak menurunkan semangat pelayanan Inalum kepada para pelanggan. Bahkan itu lebih memacu untuk mempercepat realisasi proyek hulu seperti proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerja sama dengan ANTAM dan pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC) bekerja sama dengan Pertamina.
Di samping itu optimasi dan ekspansi kapasitas produksi Smelter Aluminium di Kuala Tanjung dan Kalimantan Utara juga dilakukan. Ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Aluminium dalam negeri.
Lebih lanjut perwakilan salah satu Pelanggan Aluminium, Heri Setiono, dari PT Tembaga Mulia Semanan Tbk menyampaikan apresiasinya kepada Inalum. Menurutnya Inalum telah menyediakan produk aluminium yang berkualitas untuk diproduksi menjadi kabel yang dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Inalum secara tidak langsung juga turut berperan dalam membantu masyarakat dalam mendapatkan listrik," ujarnya.
Dari sisi pemenuhan kebutuhan aluminium oleh Inalum, pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 75 persen dari semula hanya 45 persen di tahun 2017. Tahun 2019, Inalum mampu memenuhi kebutuhan PT Tembaga Mulia Semanan sepenuhnya serta dapat memberikan harga yang lebih kompetitif.
Pada kesempatan yang sama, Doddy Rahadi selaku Plt Direktur Industri Logam, Ditjen ILMATE Kemenperin RI berharap agar Inalum dapat terus meningkatkan produksinya dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Langkah Inalum yang telah menjual produk aluminium dengan berfokus pada pasar dalam negeri sudah sangat tepat, semoga ke depannya dengan beberapa proyek pengembangan yang sedang dilaksanakan akan mampu meningkatkan produksi aluminium sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri," tutur Doddy.
Turut hadir dalam acara ini Direktur Produksi Inalum, S.S. Sijabat, Direktur Umum dan Human Capital Inalum, Carry EF Mumbunan, SEVP Pengembangan Bisnis Inalum Dante Sinaga, SEVP Keuangan Inalum Anton Herdianto, beserta manajemen Inalum lainnya dan 65 perusahaan pelanggan aluminium di Jakarta.
Acara yang didahului dengan tarian persembahan ini juga dimeriahkan dengan penampilan artis ternama Ari Lasso yang menambah hangat suasana.