REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al-Barra' bin Malik al-Anshari adalah pahlawan yang sangat dibanggakan umat Muslim. Sosoknya kurus, kusut, dan berdebu. Ia akan membuat orang yang melihatnya akan berpaling. Meskipun demikian, pria ini pernah membunuh 100 orang musyrik sendirian. Ia juga turun di medan perang membela agama Allah SWT.
Abdurrahman Ra'fat Basya dalam bukunya, Mereka Adalah Para Sahabat, mengisahkan, al-Barra' sebagai sosok laki-laki pemberani, bernyali besar, dan mempunyai tekad baja. Al-Barra' bin Malik al-Anshari juga dikenal sebagai saudara Anas bin Malik, pelayan Rasulullah SAW.
Umar bin al-Khatthab pernah menyatakan kepada para gubernurnya di seluruh wilayah kekuasaannya, “Jangan menyerahkan pasukan kaum Muslimin kepadanya (al-Barra'). Aku khawatir, dia akan mencelakakan mereka karena keberaniannya.”
Pascameninggalnya Rasul, kabilah-kabilah Arab mulai berbondong-bondong keluar meninggalkan Islam. Mereka yang tetap teguh pada agama Allah adalah orang-orang Makkah, Madinah, Thaif, dan beberapa kabilah yang tersebar di sejumlah daerah. Mereka-mereka inilah yang Allah teguhkan hatinya atas nama Islam.
Salah satunya adalah panglima perang ash-Shiddiq. Ia masuk dalam barisan sahabat yang terus membela Islam. Ia bahkan menyiapkan sejumlah pasukan dari Muhajirin dan Anshar.
Lalu, ia kirim semua pasukan itu ke seluruh penjuru bumi Jazirah Arabi. Ia menitipkan misi kepada pasukannya untuk mengembalikan orang-orang murtad ke jalan Allah. Ia berharap bisa mengembalikan orang-orang yang menyimpang dari Islam dengan tajamnya pedang.