Rabu 05 Dec 2018 10:59 WIB

Proses Membuat Skenario Film Komedi Ternyata Serius

Membuat fil komedia tidak semudah menggarap film drama.

Aktor pendukung Film Milly & Mamet Muhadkly Acho berfoto saat mengunjungi kantor Redaksi Republika di Jakarta, Kamis (29/11).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Aktor pendukung Film Milly & Mamet Muhadkly Acho berfoto saat mengunjungi kantor Redaksi Republika di Jakarta, Kamis (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menguji tingkat kelucuan, memberikan perspektif baru terhadap lelucon serta mengoreksi diksi pada skenario lawak merupakan beberapa tugas konsultan komedi. Muhadkly Acho yang akrab disapa Acho, sebagai konsultan komedi, memastikan membuat hal yang lucu harus melalui proses yang begitu serius.

Dalam film Milly & Mamet, Acho bertanggung jawab membuat komedi yang disampaikan dapat dimengerti penonton dan tentunya mengundang tawa. Penggunaan konsultan komedi pada film-film garapan Ernest Prakasa sudah menjadi keharusan.

Baca Juga

Selaku sutradara, penulis skenario sekaligus pemain, Ernest juga memerlukan pandangan orang lain agar komedi yang disampaikan tidak terkesan garing. "Memang seserius itu bikin bercandaan. Orang lihatnya komedi doang ngapain serius. Ini hal paling serius yang dilakukan selama ini, bikin penonton bisa tertawa bukan pekerjaan mudah dan bukan pekerjaan satu orang," kata Acho dalam media visit film Milly & Mamet di Jakarta, Selasa (4/12).

"Kadang penulis skenario ngerasa lucu, pas dicoba ke aktor ternyata nggak kena, harus ganti diksi atau timing supaya pas," kata Acho.

Menurut komedian tunggal ini, membuat film komedi lebih susah dan rumit dibandingkan dengan drama. Harus ada rumusan serta racikan yang pas agar tidak berlebihan atau kurang greget dalam leluconnya.

"Masalah bikin komedi bukan sesimpel bikin drama. Kalau drama, kurang sampai emosionalnya, orang nggak akan marah kayak bilang dramanya kurang. Pas ditanya kalau nggak dapet paling bilang biasa aja. (Tapi) kalau komedinya nggak lucu, orang bisa kesal atau marah karena lihat scene komedi nggak lucu, bisa 'ih garing' makanya harus hati-hati banget," jelas Acho.

Untuk mematangkan skenario, film ini membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 bulan. Bahkan, perbaikan terus dilakukan sampai mendapat formula yang tepat agar ketika syuting tidak ada lagi improvisasi.

"Reading, latihan dan dilihat hasilnya, joke yang ini kena di aktor yang mana. Dilihat mana yang kurang, mana dialog yang harus ada perbaikan, diksinya yang lebih komedi dikembangkan terus sampai draft terakhir. Tujuannya ketika syuting nggak ada lagi improve, kalau ada ide dari aktor bisa dikeluarkan saat reading," ujar Acho.

Milly & Mamet merupakan film bergenre drama komedi arahan Ernest Prakasa. Film ini adalah spin-off dari Ada Apa dengan Cinta yang menceritakan tentang kehidupan Milly dan Mamet. Film tersebut dibintangi Dennis Adhiswara, Sissy Priscillia, Julie Estelle, Eva Celia, serta penampilan khusus dari Genk Cinta. Milly & Mamet akan tayang di bioskop mulai 20 Desember 2018.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement