Kamis 06 Dec 2018 03:45 WIB

Penanganan yang Salah Dapat Timbulkan Problem Baru di Papua

Muzani menyarankan pemerintah melakukan pendekatan menyeluruh di Papua.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Reiny Dwinanda
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menilai perlu adanya pendekatan efektif dalam menangani masalah teror kelompok kriminal bersenjata di Papua. Ia mengingatkan, penanganan yang salah dapat menambah masalah baru di Papua.

"Saya berharap mudah-mudahan (langkah pemerintah) efektif," ujar Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/12).

Baca Juga

Menurut Muzani, Pemerintah sebenarnya sudah membuat peta keamanan di Papua dengan menempatkan pasukan berdasarkan tingkat kerawanan wilayah tersebut. Namun, kelompok kriminal bersenjata juga sudah mengetahui titik-titik penempatan pasukan keamanan.

"Nah ini yang harus dilakukan oleh pemerintah. Saya kira contohlah dari para senior agar satu tindakan militer itu berhasil," kata Sekjen Partai Gerindra tersebut.

Muzani memandang, pemerintah harus melaksanakan pendekatan yang menyeluruh dalam menangani masalah gangguan keamanan di Papua. Anggota Komisi I DPR itu menilai terjadinya pembantaian 31 pekerja jalan Trans-Papua tersebut bentuk kelengahan pemerintah dan aparat terhadap persoalan papua.

Menurutnya, banyak pihak menilai persoalan Papua sudah aman dengan dibangunnya infrastruktur di Papua. Ia cenderung khawatir Pemerintah belum menyelesaikan Papua secara menyeluruh.

Meskipun mengapresiasi pembangunan infrastuktur, Muzani mengatakan bisa jadi pemerintah gagal paham dengan kebutuhan riil masyarakat Papua. Ia khawatir program pembangunan di Papua meleset dari kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya.

"Jangan-jangan, bukan itu yang dibutuhkan. Infrastruktur mungkin dibutuhkan, tapi bukan jalan, jembatan gitu ya. Mungkin bagaimana infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan," ujar Muzani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement