Kamis 06 Dec 2018 14:44 WIB

Australia Sampaikan Duka Atas Pembunuhan Pekerja Trans-Papua

Australia berharap peristiwa pembunuhan bisa diusut tuntas.

Petugas gabungan TNI dan Polri mendata keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Papua, Kamis (6/12/2018).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Petugas gabungan TNI dan Polri mendata keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Papua, Kamis (6/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyampaikan duka cita dan keprihatian atas penembakan warga sipil oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Pernyataan tersebut disampaikan Payne saat bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di sela-sela penyelenggaraan Bali Democracy Forum ke-11 di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12).

"Saya turut berbelasungkawa kepada keluarga para pekerja yang tewas di Papua," kata Payne. Ia berharap peristiwa tragis tersebut dapat diselidiki secara serius dan menyeluruh.

Sebanyak 19 pekerja proyek pembangunan jalan Trans Papua tewas akibat serangan KKB pada 2 Desember lalu. Selain itu, KKB juga menyerang Pos TNI di Mbua dan menewaskan satu personnel TNI.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan masalah kesejahteraan menjadi pemicu tindak kekerasan di Papua. "Akar masalah utama dari aksi kekerasan bersenjata oleh kelompok-kelompok ini terutama karena memang masalah pembangunan, masalah kesejahteraan," kata Tito usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12).

Menurut Tito, pembangunan infrastruktur yang agak terlambat karena geografis yang sulit diduga memicu kelompok-kelompok yang tidak sabar untuk menampilkan eksistensi mereka. Kendati demikian, pemerintah saat ini terus melakukan pembukaan akses jalan Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement