REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Bambang Noroyono
JAKARTA — Pelatih Persija Jakarta, Stefano 'Teco' Cugurra, merasa beruntung tim ya bisa menuntaskan Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Skuat Macan Kemayoran akan melakoni pekan pamungkas laga ke-34 Liga 1 menjamu Mitra Kukar FC di stadion ter besar di Indonesia tersebut pada Ahad (9/12).
Teco mengatakan, dengan bermain di SUGBK, ada nilai lebih yang didapatkan para pemainnya. Menurut dia, bukan cuma karena Persija bermain di kota sendiri, melainkan atmosfer SUGBK yang akan menjadi salah satu penentu laga. SUGBK bisa menampung sekitar 75 ribu penonton yang tentu akan didominasi para Jakmania, suporter Macan Kemayoran.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak dan manajemen di Persija yang membantu kami untuk bisa bermain di GBK. Kami main di stadion terbesar dan ini membuat pemain dan suporter merasa senang," ujar Teco saat ditemui di sesi latihan Persija di Lapangan Sepak Bola TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (6/12).
Dengan bermain di SUGBK, kata Teco, tekanan saat laga bukan diperuntukkan bagi penggawa tuan rumah. Tekanan dari suporter akan ada di Mitra Kukar. "Main di GBK, kami tentu tidak akan tertekan. Kami selalu tidak ada masalah di GBK. Pasti tekanan ada di Mitra Kukar," kata dia.
Namun, Teco pun meminta agar tekanan terhadap penggawa Naga Mekes yang disuarakan para suporter tetap memperhatikan aspek sportif. Teco meminta agar Jakmania tetap menjaga atmosfer pertandingan dengan baik. "Kami harus sama-sama menghormati Mitra Kukar. Saya, pemain, dan suporter harus menghormati semua tim lawan," kata dia menambahkan.
Menurut pelatih asal Brasil tersebut, meski pada laga nanti Persija diunggulkan menang, bukan berarti penggawa asuhan pelatih Rahmad Darmawan merelakan diri untuk kalah. Teco menyadari Mitra Kukar saat ini dalam situasi yang menuntut kemenangan agar tak terdampar ke zona degradasi. "Kami tahu situasi Mitra Kukar saat ini membutuhkan poin. Jadi, kami harus tetap fokus dan konsentrasi," ujar dia menjelaskan.
Laga Persija versus Mitra Kukar menjadi penentu gelar juara Liga 1 musim ini. Menengok klasemen pekan ke-33, Macan Kemayoran berada di puncak dengan nilai 59 angka. Macan Kemayoran punya selisih satu angka dari tim runner-up, PSM Makassar, yang punya modal 58 angka.
Adapun Mitra Kukar masih di pinggir jurang degradasi dengan menempati tangga ke-15, dengan nilai 39 angka. Jika Macan Kemayoran berhasil menang dari Mitra Kukar, gelar juara sudah dipastikan menjadi milik Marko Simic dan kawan-kawan.
Namun, jika sebaliknya, atau hanya menghasilkan skor imbang, hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi Mitra Kukar. Bahkan, hasil itu akan memberikan peluang bagi PSM untuk menjadi juara.
PSM akan melakoni laga terakhir menjamu PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta, Sulawesi Selatan, pada hari yang sama dengan saat Persija menjamu Mitra Kukar. PSMS kini ada di dasar klasemen di peringkat ke-18 dengan 37 angka. PSMS pun sebetulnya seperti PS Tira dan Perseru Serui, tim terbawah yang membutuhkan kemenangan untuk lolos dari zona usiran ke Liga 2 2019.
Kepastian Persija pulang ke Jakarta untuk kembali bertanding SUGBK didapatkan pada Rabu (5/12). Koordinator Operasional Persija, Rafil Perdana, menyatakan Polda Metro Jaya, pengelola GBK, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberikan lampu hijau penggunaan kandang tim nasional Indonesia tersebut.
Selama ini, hampir semusim penuh Persija selalu berlaga di luar Jakarta. Untuk itulah, Rafil bersyukur Persija dapat menjalani laga menentukan musim ini di SUGBK.
"Animo masyarakat, khususnya di Jakarta, yang tinggi, terutama dari teman-teman Jakmania (suporter Persija). Banyak pihak yang membantu agar pertandingan terakhir berlangsung di GBK. Alhamdulilah, kini kami boleh menggunakannya," kata Rafil. n ed: gilang akbar prambadi