Sabtu 08 Dec 2018 06:38 WIB

Sandi Ajak ICMI Gairahkan UMKM

ICMI harus berupaya maksimal mengembangkan potensi UMKM.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga S Uno sebagai pembicara pada Silaknas ICMI di Universitas Bandar Lampung, Jumat (7/12).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga S Uno sebagai pembicara pada Silaknas ICMI di Universitas Bandar Lampung, Jumat (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02 Sandiaga S Uno mengajak cendekiawan ICMI menggairahkan kembali Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masyarakat. Potensi UMKM di Indonesia sangat menjanjikan dalam memperbaiki perekonomian nasional.

“Gerakan ini dilakukan pada DKI Jakarta, 99 persen ekonomi kita didominasi UMKM, 97,3 persen lapangan kerja ada di UMKM, dan 60 persen produk domestik bruto disumbangkan dari UMKM,” kata Sandiaga Uno pada Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Universitas Bandar Lampung, Jumat (7/12).

Menurut dia, hal tersebut harus dipikirkan ICMI bagaimana kegiatan sekarang ini belum maksimal mengembangkan potensi UMKM tersebut untuk ekonomi bangsa. Rata-rata saat ini UMKM terganjal dengan masalah perizinan, permodalan, pemasaran, dan lainnya. “Di sinilah peran pemerintah, dunia usaha, akademisi untuk mengubah pola pikir kita untuk menghadirkan potensi UMKM dalam ekonomi nasional kita,” ujarnya.

Selama ini, Sandi melihat kondisi ekonomi lebih menggairahkan dunia usaha yang besar. Sehingga perkembangan dunia usaha yang besar semakin besar, dan yang kecil semakin kecil, dan yang kaya semakin kaya, dan miskin semakin miskin bahkan berada di bawah garis kemiskinan. “Ini yang disebut ketimpangan dan kesenjangan,” katanya.

Untuk itu, ia berharap kehadiran ICMI dalam mengatasi kesenjagan dan ketimpangan dalam pengelolaan ekonomi umat terutama pada bidang UMKM. Gerakan ekonomi rakyat atau umat tetap akan diterapkan seperti yang telah berjalan di DKI Jakarta OK OCE. Pada waktu di DKI Jakarta program tersebut sempat dicemooh, tapi Sandi mengklaim hasilnya berbeda dari tudingan tersebut.

Menurut Sandi yang baru dilantik sebagai Ketua ICMI DKI Jakarta, saat ini sebanyak 180 juta penduduk Indonesia dengan usia produktif. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia seharusnya menjadi modal dalam pengembangan ekonomi rakyat. “Tahun 2028 bonus demografi akan sangat berperan untuk Indonesia maju,” katanya.

Ke depan, ia berharap semua pihak saling bersatu sekarang, tahun 2028 tidak boleh jadi penonton tapi jadi pemain, kita tidak boleh lagi mengonsumsi, tapi memproduksi, tidak lagi mengandalkan impor, tapi berusaha memaksimalkan ekspor, tidak  hanya bisa mengumpulkan pajak, tapi bisa menghadirkan pelayanan publik yang maksimal.

Prinsip keadilan tersebut, ujar dia, harus ada, sebagai bonus demografi yang diberikan  Allah SWT. Sandi menargetkan dalam program halal ekonomi dan halal industri antara 200 ribu hingga 300 ribu lapangan kerja baru tercipta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement