REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSM Makassar akan menjalani laga terkahirnya di Liga 1 2018 melawan PSMS Medan. Agar meraih juara, PSM harus menang tanpa terkecuali.
Menurut pengamat sepak bola nasional, Alvino Hanafi, PSM merupakan salah satu tim yang paling bermain konsisten dari musim lalu. Sementara pesaing PSM, Persija yang juga menjadi kandidat juara, sempat tercecer ke papan tengah klasemen.
Saat menghadapi PSMS Medan, Ahad (9/12), PSM akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menang karena kondisi PSMS yang sedang terpuruk musim ini. Terlebih lagi, absennya Shohei Matsunaga dinilai menjadi batu sandungan bagi tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
Selain itu, lanjut Vino, PSM memiliki motivasi untuk juara yang tinggi karena tidak ingin kehilangan poin dan gelar di depan pendukungnya sendiri. "Untuk laga melawan PSMS, saya pikir akan mudah untuk PSM karena di satu sisi PSMS belum bisa keluar dari track record yang kurang baik beberapa pekan terakhir," katanya kepada Republika.co.id, Sabtu (8/12).
Pendapat lain disampaikan pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali. Ia menilai, PSM akan kesulitan menang atas PSMS. Menurutnya, PSM sedang dalam kondisi yang frustrasi. "PSM dalam masa frustrasi, memimpin cukup lama di puncak klasemen tapi tiba-tiba di akhir disalip Persija Jakarta," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id.
Jika dibandingkan dengan musim lalu, PSM juga bertengger di puncak klasemen hingga pekan ke-24 sebelum kehilangan posisi teratas di akhir musim. Tahun ini pun kejadian tersebut terulang. PSM sempat kokoh di posisi pertama hingga diserempet Persija di akhir musim. "Artinya bisa jadi PSM yang dalam masa frustrasi bisa menyebabkan permainan mereka tidak maksimal. Artinya, tertekan dan bisa kalah lawan PSMS," jelasnya.