Ahad 09 Dec 2018 08:30 WIB

Underpass Karangsawah Diuji Coba Atasi Macet Lintas Jateng

Perlintasan di Karangsawah kerap macet saat kereta api melintas.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Underpass Karangsawah di Kabupaten Brebes dengan motif batik salem diujicoba lintas. Underpass senilai Rp 87 miliar ini mampu mengurangi kemacetan akibat lintasan sebidang dengan rel kereta api.
Foto: dok. Humas PUPR
Underpass Karangsawah di Kabupaten Brebes dengan motif batik salem diujicoba lintas. Underpass senilai Rp 87 miliar ini mampu mengurangi kemacetan akibat lintasan sebidang dengan rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Kemacetan di perlintasan sebidang di Ruas Jalan Prupuk-Batas Kabupaten Tegal dan Banyumas tepatnya di Jalan Karangsawah, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes berkurang. Hal itu karena underpass Karangsawah telah dibuka.

Perlintasan di ruas yang menghubungkan jalur Utara (Tegal, Brebes) dengan jalur Tengah (Purwokerto) ini sebelumnya sering macet akibat antrean kendaraan saat kereta api melintas. Dengan adanya Underpass Karangsawah maka kepadatan kendaraan di jalur tersebut tidak akan terganggu oleh perjalanan kereta api yang sangat padat di perlintasan tersebut.

 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan VII, Ditjen Bina Marga melakukan sosialisasi penutupan perlintasan kereta api Karangsawah di lokasi underpass dan dilanjutkan dengan uji coba open traffic Underpass Karangsawah. Lalu lintas kendaraan umum dapat melewati Underpass Karangsawah untuk pertama kalinya.

“Uji coba open traffic ini akan berlangsung 7 x 24 jam agar dapat diketahui pola lalu lintas pengguna jalan, baik saat hari efektif maupun pada hari libur. Selama tujuh hari akan dilakukan evaluasi, apabila ada pembenahan akan dilakukan segera,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan VII Akhmad Cahyadi melalui keterangan tertulis. Uji coba telah dimulai pada 4 Desember 2018

Pembangunan Underpass Karangsawah merupakan realinyemen jalan nasional sepanjang 850 meter termasuk pembangunan box underpass sepanjang 46 meter dan duplikasi Jembatan Pedes dengan bentang 60 meter. Alokasi anggaran untuk pembangunannya yakni Rp 87 miliar yang berasal dari APBN 2018. Pembangunan Underpass Karangsawah terkontrak pada Februari dan telah selesai pada 21 November 2018.

Dari segi estetika, ia mengatakan, Underpass Karangsawah dihiasi oleh motif batik salem yang merupakan batik khas Brebes sebagai upaya mengangkat kearifan lokal. Tujuannya agar Underpass Karangsawah ini bisa menjadi ikon di wilayah setempat.

 Selain itu, Underpass Karangsawah juga dilengkapi dengan rambu-rambu yang telah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas Kabupaten Brebes dan konsultan Andalalin sesuai dengan standar yang diperlukan. Dinas juga memasang dua zebracross tepatnya di depan Sekolah Dasar Kutamendala dan MTs Nurul Ulum Karangsawah.

Sebelumnya, saat musim mudik Lebaran 2015 terjadi kemacetan panjang di wilayah Brexit. Oleh karena itu Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengusulkan agar dibangun flyover maupun underpass untuk menghindari lima perlintasan sebidang kereta api dari Pejagan hingga Purwokerto. Pada Tahun Anggaran 2016/2017 telah dibangun empat Flyover yakni FO Dermoleng, FO Klonengan, FO Kesambi dan FO Kretek untuk menghindari perlintasan sebidang rel kereta api dan sebagai jalur konektivitas jalur utara dengan Jalur Selatan yang dimulai dari Pejagan melewati Prupuk menuju Bumiayu dan Purwokerto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement