REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan adanya tim audit independen dalam permasalahan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). BPN menginginkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serius menuntaskan persoalan KTP-el.
"BPN meminta ada audit independen dalam kasus KTP el agar diketahui oleh publik secara jelas apa penyebab persoalannya," kata juru bicara BPN Viva Yoga Mauladi kepada Republika.co.id, Ahad (9/12).
Viva mengatakan, adanya kasus-kasus seperti KTP-el yang tercecer adalah bukti bahwa sistem kependudukan masih lemah, tidak terproteksi, dan unmanagable (tidak terkendali). Menurutnya, hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran adanya kecurangan dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Karena itu, Viva mengatakan, BPN menginginkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serius menuntaskan persoalan KTP-el. Hal itu penting agar mendapat kepercayaan masyarakat.
Baca juga: KTP Expired yang Dibuang, Polisi Sudah Periksa 10 Saksi
https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/18/12/09/pjgk8q354-ktp-expired-yang-dibuang-polisi-sudah-periksa-10-saksi
Sekumpulan anak-anak menemukan karung berisi 2.000 KTP-el di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (8/12). Masyarakat sekitar menyebut, KTP-el itu berisi data pribadi warga. Kendati demikian, sebagian besar KTP-el itu ditemukan dalam kondisi rusak dan tidak terbaca.
Sekitar 2.000 KTP elektronik (KTP-el) ditemukan tercecer di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (8/12). KTP disimpan di dalam karung dan ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain. "Ada 2.000 lebih," kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Parlindungan Sutasuhut saat dikonfirmasi, Sabtu (8/12).
Ia mengatakan, KTP elektronik itu ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat diperiksa oleh warga setempat, KTP tersebut ditemukan dalam kondisi tidak terpotong-potong dan terisi dengan data pribadi warga. Meski demikian, sebagian KTP ditemukan dalam kondisi rusak dan tidak terbaca tulisannya.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra mengatakan, kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) yang ditemukan dalam sebuah karung di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, dipastikan semua sudah expired atau masa berlakunya habis. Untuk mencari tahu siapa yang membuang 2.000 KTP itu, pihaknya sudah memeriksa 10 saksi.
"Ini masih pemeriksaan saksi-saksi yang di TKP (tempat kejadian perkara) maupun saksi-saksi yang kaitan dengan tempat penyetakan KTP yang dibuang itu. Sudah 10 saksi," jelas Tony saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (9/12).
Dari 10 saksi tersebut, Tony mengatakan mereka ada orang yang memang berada di lokasi saat KTP itu ditemukan, namun ada juga dari staf Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Mereka semua dimintai keterangan terkait kronologi penemuan KTP, serta kebenaran datanya.
Lebih lanjut, dari KTP yang ditemukan Tony memastikan semua telah expired atau masa berlakunya habis, sehingga kemungkinan KTP itu memang sengaja dibuang. Namun yang perlu didalami, apakah alasan utama orang ini membuang KTP Elektronik yang berjumlah ribuan itu.
"KTP sudah tidak berlaku lagi, tapi mekanismenya kan harusnya dihancurkan, bukan dibuang. Apakah orang ini (yang membuang) enggak paham, ya apa gimana," kata Tony lagi.