Senin 10 Dec 2018 09:10 WIB

Kata Terakhir Khashoggi Sebelum Tewas: Saya tak Bisa Napas

Khashoggi sempat bertanya ketika melihat seorang pejabat Saudi yang ia kenal.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Instagram/@jkhashoggi
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Otoritas Turki mengungkap kata-kata terakhir jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, sebelum dibunuh. Dalam rekaman yang dimiliki penyidik, terdengar suara Khashoggi kesulitan bernapas sebelum akhirnya senyap. "Saya tidak bisa bernapas," kata Khashoggi dalam rekaman, seperti dilansir CNN, Ahad (9/12).

Sumber CNN Intenational mengaku, telah membaca transkrip terjemahan rekaman suara momen-momen terakhir Khashoggi yang terdengar menyakitkan. Mereka mengatakan, sudah jelas terjadi pembunuhan pada 2 Oktober di Konsulat Saudi di Istanbul Turki bukanlah upaya pelawanan yang gagal. Tapi, pembunuhan ini telah direncanakan sebelumnya.

Selama adegan yang terdengar mengerikan, sumber menggambarkan Khashoggi berjuang melawan sejumlah orang yang bertekad menghabisi nyawanya.

"Saya tidak bisa bernapas," kata Khashoggi. "Saya tidak bisa bernapas." "Saya tidak bisa bernapas."

Sebanyak tiga kali dia mengatakan bahwa dirinya tidak bisa bernapas. Transkrip tersebut juga mencatat suara tubuh Khashoggi yang tengah dipotong-potong oleh gergaji.

photo
Gambar diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/2018) konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa (2/10/2018).

Dalam rekaman, salah satu pelaku menyarankan untuk mendengarkan musik guna menutupi suara gergaji yang digunakan untuk memotong tubuh Khashoggi. Menurut sumber, transkrip menunjukkan bahwa serangkaian panggilan telepon dilakukan untuk memberi penjelasan tentang kemajuan misi pembunuhan.

Baca Juga: Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Pejabat Turki percaya, panggilan tersebut dilakukan ke tokoh senior di Riyadh. Beberapa detail dalam transkrip yang dilihat sumber CNN International telah muncul di laporan sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement