REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta masyarakat tidak saling tuduh soal coretan JKT DAY di bus Transjakarta. Ia pun mengkritik sebagian orang yang langsung menuduh pendukung tim sepak bola Persija atau Jakmania.
Anies mengatakan kendati aksi coretan itu terjadi setelah laga Persija melawan Mitra Kukar, bukan alasan untuk menilai para pendukung Persija. Apalagi, ia mengatakan, pendukung Persija terlihat tertib selama dan sesudah laga yang berkesudahan 2-1 itu.
“Puluhan ribu orang tadi malam aman tenang 100 kali mencoba mengamankan lolos satu itu dianggap gagal? Jangan, kasihan Jakmania karena ratusan ribu itu tertib. Jangan dianggap mereka melanggar,” kata Anies di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/12).
Penampakan bus Transjakarta yang dilakukan aksi vandalisme 'JKT DAY' usai Persija Jakarta memenangi pertandingan dan menjadi juara Liga 1, Ahad (9/12) malam. (dokumen Transjakarta)
Anies berjanji tidak akan membiarkan pelaku yang mencoret-coret bus Transjakarta. Ia berpendapat, setiap pelaku pengrusakan harus dikenakan sanksi hukum.
“Secara umum begini, vandalisme itu tidak bisa dibiarkan, harus ditegakkan aturannya. Nanti kita lihat siapa pelakunya,” kata dia.
Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengungkapkan bus Transjakarta dengan no bus MYS-17078 dicoret oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan tulisan 'JKT DAY'. Aksi itu tentu disayangkan karena merusak fasilitas umum yang seharusnya dijaga dan milik bersama.
“Transjakarta akan melaporkan ke pihak berwajib atas tindakan vandalisme tersebut. Keterangan saksi maupun rekaman kamera akan menjadi laporan agar pelaku diberikan sanksi tegas,” kata Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono.
Suporter Persija Jakarta, the Jakmania, konvoi merayakan Persija menjadi juara Liga 1 di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (9/12) malam. (Republika/Anggoro)