Senin 10 Dec 2018 16:15 WIB

BI Kembali Gelar ISEF

ISEF merupakan salah satu acara ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Ekonomi Syariah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Ekonomi Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan menggelar Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) kelima di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa hingga Jumat, 11-14 Desember 2018. Gelaran tersebut sebagai upaya dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

ISEF 2018 bertema "Memperkuat Ekonomi Nasional : Penciptaan Rantai Nilai Halal dan Inovatif". ISEF merupakan salah satu acara ekonomi dan keuangan syariah terbesar dan terdepan di Indonesia yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dengan perekonomian sektor riil.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori mengatakan ISEF menandakan peran aktif Indonesia sebagai poros pengembangan ekonomi syariah internasional yang mampu menjawab tantangan global. Acara ini juga mendorong perkembangan keuangan syariah dunia serta relevansinya terhadap kesinambungan program pembangunan ekonomi yang inklusif.

"ISEF 2018 menjadi komitmen nyata dan dukungan anggota Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) termasuk Bank Indonesia, dan instansi terkait lainnya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional," katanya. Terdapat tiga topik yang diangkat sebagai penjabaran tema ISEF.

Diantaranya penguatan halal value chain, peningkatan alternatif pembiayaan didukung dengan instrumen keuangan komersial dan sosial syariah, serta optimalisasi pengembangan ekonomi syariah berbasis kajian dan riset. Tema ISEF 2018 menggambarkan tahap peletakan pondasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Tahun 2019 akan menjadi awal fase kedua pengembangan ekonomi keuangan syariah dalam cetak biru ekonomi syariah. Fase kedua ini merupakan tahap penguatan strategi dan program ekonomi keuangan syariah.

ISEF 2018 menjadi salah satu implementasi pilar ketiga dari fokus strategi utama blueprint pengembangan ekonomi keuangan syariah. Yaitu Penguatan Riset, Asesmen, dan Edukasi. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum tahunan untuk mendorong peningkatan pemahaman dan keterlibatan berbagai segmen masyarakat terhadap pengembangan ekonomi keuangan syariah.

ISEF 2018 terdiri dari kegiatan Sharia Economic Forum dan Sharia Fair yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dan sektor riil. Shari’a Economic Forum akan berlangsung mulai tanggal 11 – 14 Desember 2018 meliputi kegiatan seminar, workshop, focus group discussion dan international working group meeting.

Kegiatan ini akan yang melibatkan tokoh, pakar serta praktisi ekonomi dan keuangan syariah nasional maupun internasional. Berbagai topik yang diangkat dalam shari’a economic forum terkait dengan pilar fokus strategi utama blueprintpengembangan ekonomi keuangan syariah baik terkait pemberdayaan, pendalaman pasar keuangan syariah, maupun riset.

Sementara itu, shari’a fair yang akan berlangsung pada 11 – 15 Desember 2018 diselenggarakan untuk mendukung pelaksanaan strategi pencapaian halal supply chain. Kegiatan meliputi penguatan di sektor pertanian terintegrasi (integrated farming), industri pengolahan (halal food and fashion), energi terbarukan (renewable energy), dan wisata halal (halal tourism).

"Penyelenggaraan shari’a fair juga menjadi bentuk implementasi pilar pertama dari fokus strategi utama. Pada cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia, expo ini termasuk pemberdayaan ekonomi syariah," katanya.

Kegiatan ISEF 2018 merupakan puncak rangkaian acara ekonomi keuangan syariah. Sebelumnya acara didahului dengan kegiatan Festival Syariah (FESyar) di di tiga wilayah utama ekonomi syariah lainnya, yaitu Semarang (2-4 Mei 2018), Lampung (2-5 Agustus 2018), dan Balikpapan (2-4 November 2018).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement