Selasa 11 Dec 2018 06:38 WIB

135 Orang Cedera dalam Protes Rompi Kuning di Paris

Harga bahan bakar di Prancis naik lebih dari 20 persen pada tahun ini.

Aksi unjuk rasa rompi kuning di Kota Paris, untuk memprotes kenaikan harga dan reformasi ekonomi.
Foto: AP/Claude Paris
Aksi unjuk rasa rompi kuning di Kota Paris, untuk memprotes kenaikan harga dan reformasi ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 118 pemrotes dan 17 polisi cedera dalam proses Rompi Kuning di seluruh Prancis, Sabtu (8/12). Pada Ahad sore (9/12), Kementerian Dalam Negeri mengubah jumlah pemrotes yang ikut dalam proses di seluruh negeri tersebut jadi 136 ribu.

Menurut kementerian tersebut, 1.220 orang ditangkap selama demonstrasi itu. Sebagai bagian dari langkah keamanan ketat, puluhan kendaraan lapis baja dan 89 ribu prajurit, termasuk 8.000 di Paris, dikerahkan.

Baca Juga

Pada Sabtu, pemrotes yang mengenakan rompi kuning terang berkumpul di sepanjang Champs-Elysees. Toko, restoran, dan bank ditutup akibat kerusuhan.

photo
Jendela sebuah toko yang rusak akibat aksi unjuk rasa rompi kuning di Kota Paris, untuk memprotes kenaikan harga dan reformasi ekonomi.

Polisi Prancis menggunakan semprotan merica terhadap pemrotes di sepanjang Champs-Elysees. Sejak 17 November, ribuan pemrotes telah berkumpul di kota besar utama Prancis termasuk Paris untuk memprotes kebijakan kontroversial Presiden Emmanuel Macron, yaitu kenaikan pajak bahan bakar dan situasi ekonomi yang memburuk.

Demonstran, yang biasanya tinggal di daerah pedesaan akibat tingginya harga sewa di kota besar, telah menyeru Macron agar memotong pajak bahan bakar dan meringankan kesulitan ekonomi mereka. Menurut survei belum lama ini, 84 persen rakyat Prancis yang kebanyakan dari kelompok kelas menengah mendukung protes tersebut. Harga bahan bakar di Prancis naik lebih dari 20 persen pada tahun ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement